TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mencatat masih banyak masyarakat Jakarta yang kurang puas terhadap pelayanan bus Transjakarta. Anggota pengurus harian YLKI, Tulus Abadi, mengatakan ketidakpuasan itu berdasar pada jajak pendapat lembaganya di akhir 2011.
"Dari 3.000 responden, 50 persen mengeluhkan soal keterlambatan sampai di lokasi tujuan," kata Tulus kepada Tempo, Sabtu, 27 Oktober 2012. Sedangkan sisanya mengeluhkan jarak kedatangan antar-armada yang tidak jelas.
Selain itu, lanjut Tulus, sebesar 1,24 persen responden mengeluhkan masalah keamanan di dalam Transjakarta, seperti pelecehan. Pada 2011, Badan Layanan Umum Transjakarta mencatat ada delapan laporan soal pelecehan di dalam bus Transjakarta.
YLKI juga mencatat hanya 45 persen responden yang percaya bahwa laporan mereka ke layanan telepon (call centre) bakal ditindaklanjuti. "Hal inilah yang seharusnya dijadikan bahan bagi BLU untuk melakukan evaluasi," ujarnya.
Tulus mengatakan BLU harus segera membenahi manajemen pengelolaan, mulai dari bagaimana mengatur armada ketika di pul sehingga tidak menumpuk, hingga mengupayakan sterilisasi jalur bus Transjakarta. "Di Guangzhou, China, mereka yang masuk ke jalur bus rapid transit, izin mengemudinya akan dicabut," kata dia.
SYAILENDRA