Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sutiyoso Menyarankan Blusukan Jokowi Sebulan Saja

Editor

Ali Anwar

image-gnews
Ketua Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso usai mengikuti persidangan putusan Parliament Threshold (PT) Mahkamah Konsitusi, Jakarta, Rabu (29/8). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Ketua Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso usai mengikuti persidangan putusan Parliament Threshold (PT) Mahkamah Konsitusi, Jakarta, Rabu (29/8). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, menilai kepemimpinan Gubernur Joko Widodo selama satu bulan belum dapat terlihat. Jokowi malah lebih sering blusukan ke sejumlah wilayah. "Sebulan blusukan terus sudah cukup," ujar Sutiyoso usai menghadiri Milad ke-100 Muhammadiyah di Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad, 18 November 2012.

Sejak 15 Oktober 2012, Jokowi sering menyambangi sejumlah wilayah di Jakarta untuk memantau kondisi Jakarta. Sutiyoso mengatakan, belum lagi ditambah waktu ketika Jokowi melakukan kampanye sebelum terpilih. Sehingga, menurutnya, Jokowi terlalu lama melakukan pemantauan. "Sebulan jadi gubernur blusukan. Sebelumnya tiga bulan juga blusukan. Jadi total sudah empat bulan," katanya.

Saat ini, dia mengatakan, sudah saatnya bagi Jokowi dan wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama, untuk menyusun kembali rencana yang matang untuk ke depannya. "Ada waktunyalah kalau mau keluar-keluar," kata dia lagi.

Ketika menjabat sebagai gubernur, Sutiyoso selalu dihadapi oleh 30 hingga 40 surat yang mesti dibaca setiap harinya. Hal itu tidak akan jauh berubah dengan kondisi yang dihadapi oleh Jokowi saat ini.

Meski seperti itu, dia belum bisa menilai kinerja Jokowi yang baru sebulan ini. Sampai sekarang, baru program Kartu Jakarta Sehat yang berjalan. Selebihnya, masih dalam penggodokan. "Sebulan itu belum bisa dilihat. Paling tidak sampai tahun depan," katanya.

Sutiyoso juga berpendapat mengenai sikap Basuki Tjahaja Purnama yang menunjukkan kemarahannya kepada anak buahnya di depan umum. Masyarakat luas mengetahui itu dari laman Youtube. Pemerintah DKI jakarta mengunggah video Basuki saat memimpin rapat bersama Dinas Pekerjaan Umum. Saat ini, Basuki ingin anggaran dinas tersebut dipotong 25 persen, terutama untuk anggaran lelang.

"Tidak perlu seperti itu," kata dia. Meski seperti itu, Sutiyoso juga memuji sikap tegas Ahok kepada bawahannya, walau ada beberapa hal yang semestinya tidak perlu dilihat publik. "yang penting transparansi," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menanggapi satu bulan kinerjanya sebagai gubernur, Jokowi meminta masyarakat yang menilai. "Masa saya yang komentar, tanya masyarakat dong," kata Jokowi.

Jokowi berujar, masyarakat paling berhak menilai bagaimana kondisi Jakarta selama satu bulan dipimpinnya. "Tanya mereka bagaimana sudah satu bulan ini, kalau saya tidak punya hitungan satu bulan atau setahun," katanya.

Adapun Jokowi sendiri berprinsip untuk bekerja secara kebut untuk menangani masalah di Jakarta. Dia memegang prinsip jika segala pekerjaan harus diselesaikan saat itu juga. "Kalau bisa hari ini jangan tunggu besok, harus langsung," ujarnya.

Untuk ke depannya, Jokowi bakal fokus menggarap program Kartu Jakarta Pintar dan pembenah tempat publik di Jakarta. Keduanya, dia mengatakan, dapat dikerjakan secepatnya. "Kartu Jakarta Pintar bakal rilis minggu pertama Desember, insya Alla," Jokowi menjelaskan.

SUTJI DECILYA | DIMAS SIREGAR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Istana Pastikan Tak Ada Lobi Jokowi Setop Hak Angket saat Bertemu Dua Menteri PKB

35 menit lalu

Dua Menteri asal dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)  - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dan Menteri Desa Abdul Halim Iskandar kompak menghadap Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa siang, 18 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Istana Pastikan Tak Ada Lobi Jokowi Setop Hak Angket saat Bertemu Dua Menteri PKB

Istana memastikan tidak ada lobi dari Presiden Joko Widodo untuk menghentikan hak angket DPR saat bertemu dua menteri asal PKB.


Guru Besar UGM Diteror Berulang Kali Usai Petisi Bulaksumur dan Kampus Menggugat, Prof Koentjoro: Saya Tidak Pernah Takut

57 menit lalu

Profesor Koentjoro Ketua Dewan Guru Besar UGM menunjukkan teror yang diterimanya usai lakukan aksi Petisi Bulaksumur dan Kampus Menggugat di Balairung UGM. Foto: Michelle Gabriela/TEMPO
Guru Besar UGM Diteror Berulang Kali Usai Petisi Bulaksumur dan Kampus Menggugat, Prof Koentjoro: Saya Tidak Pernah Takut

Prof Koentjoro Guru Besar UGM dapat teror berulang kali usai aksi Petisi Bulaksumur dan Kampus Menggugat. "Saya tidak pernah takut," katanya.


KPU Digoyang Demo Terus Menerus Pasca Pemilu 2024, Ini Tuntutan Mereka

1 jam lalu

Masyarakat dari berbagai elemen melakukan aksi unjuk rasa menolak kecurangan Pemilu di depan Gedung KPU RI, Jakarta Pusat pada Senin, 18 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
KPU Digoyang Demo Terus Menerus Pasca Pemilu 2024, Ini Tuntutan Mereka

Dalam sebulan terakhir sejak Pemilu 2024, sejumlah pihak melakukan demonstrasi di depan Gedung KPU. Siapa saja mereka, dan apa tuntutannya?


Menantu Jokowi Niat Maju Pilgub Sumut, Bisakah Edy Rahmayadi atau Musa Rajeksah Kalahkan Bobby Nasution?

1 jam lalu

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Wali Kota Medan sekaligus menantunya, Bobby Nasution saat Car Free Day (CFD) di Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu, 12 Februari 2023. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev
Menantu Jokowi Niat Maju Pilgub Sumut, Bisakah Edy Rahmayadi atau Musa Rajeksah Kalahkan Bobby Nasution?

Pilgub Sumut akan seru, bisakah mantan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, eks Wagub Musa Rajekshah kalahkan menantu Jokowi, Bobby Nasution?


Golkar Minta Jatah 5 Kursi Menteri, Saat Ini Ada 6 Kadernya di Kabinet Jokowi, Siapa Saja?

2 jam lalu

Ketua Partai Golkar Airlangga Hartarto berada di posisi kelima sebagai ketua umum partai politik terkaya di Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu tercatat memiliki total kekayaan Rp454 miliar berdasarkan LHKPN pada 31 Desember 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis
Golkar Minta Jatah 5 Kursi Menteri, Saat Ini Ada 6 Kadernya di Kabinet Jokowi, Siapa Saja?

Partai Golkar sebut minimal 5 kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran jika menangkan Pilpres 2024. Sekarang 6 menteri Golkar ada di Kabinet Jokowi.


Eks Danjen Kopassus Soenarko Turun Jalan Protes Kecurangan Pemilu 2024: Sampai Pemilu Ulang Netral Tanpa Jokowi

2 jam lalu

Mantan Danjen Kopassus, Soenarko. Dok.TEMPO/ Yosep Arkian
Eks Danjen Kopassus Soenarko Turun Jalan Protes Kecurangan Pemilu 2024: Sampai Pemilu Ulang Netral Tanpa Jokowi

Eks Danjen Kopassus Soenarko mendapat sorotan hari-hari ini, setelah menjadi salah satu motor unjuk rasa protes indikasi kecurangan Pemilu 2024.


Demo di DPR, Massa Tolak Pemilu Curang Tuntut Pengguliran Hak Angket dan Pemakzulan Jokowi

2 jam lalu

Ratusan massa demonstran GPKR berdemonstrasi menuntut DPR segera menggulirkan hak angket dan memakzulkan Presiden Joko Widodo. TEMPO/ANDI ADAM FATURAHMAN
Demo di DPR, Massa Tolak Pemilu Curang Tuntut Pengguliran Hak Angket dan Pemakzulan Jokowi

Massa mendesak DPR segera menggulirkan hak angket dan memakzulkan Jokowi.


Dua Insiden Saat Kunker Jokowi di Sumut Ini Menyeret Nama Paspampres

3 jam lalu

Presiden Joko Widodo (kiri) berkomunikasi dengan pedagang saat meninjau Pasar Gelugur di Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatra Utara (Sumut), Jumat (15/3/2024). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden
Dua Insiden Saat Kunker Jokowi di Sumut Ini Menyeret Nama Paspampres

Saat kunker Jokowi di Sumatra Utara terjadi dua insiden yang menyeret nama Paspampres. Apa saja insiden itu? Bagaimana pula respons Paspampres?


Konflik Agraria Periode Jokowi Lebih Buruk Dibandingkan Era SBY

4 jam lalu

Konflik agraria yang terjadi di Kendeng bermula pada Juni 2014 yang disebabkan PT Semen Indonesia hendak melakukan pembangunan dan pengoperasian pabrik semen di Kabupaten Rembang. Konflik Kendeng bermula ketika PT Semen Indonesia mendapatkan izin penambangan kapur di Pegunungan Kendeng. Warga sekitar menolak dan menduduki rencana lokasi tapak pabrik. dok. TEMPO
Konflik Agraria Periode Jokowi Lebih Buruk Dibandingkan Era SBY

Konflik agraria periode Jokowi sebanyak 2.939 kasus, 72 warga tewas. Di masa SBY ada 1.520 kasus, 70 tewas.


Ahli Gizi Unair Beberkan Kelebihan dan Kekurangan Minyak Makan Merah yang Diluncurkan Jokowi

4 jam lalu

Minyak Makan Merah. (Foto: Humas Kemenkop)
Ahli Gizi Unair Beberkan Kelebihan dan Kekurangan Minyak Makan Merah yang Diluncurkan Jokowi

Proses produksinya yang tidak melalui penyulingan atau bleaching tak berarti Minyak Makan Merah bebas dari dampak negatif.