TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, menilai kepemimpinan Gubernur Joko Widodo selama satu bulan belum dapat terlihat. Jokowi malah lebih sering blusukan ke sejumlah wilayah. "Sebulan blusukan terus sudah cukup," ujar Sutiyoso usai menghadiri Milad ke-100 Muhammadiyah di Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad, 18 November 2012.
Sejak 15 Oktober 2012, Jokowi sering menyambangi sejumlah wilayah di Jakarta untuk memantau kondisi Jakarta. Sutiyoso mengatakan, belum lagi ditambah waktu ketika Jokowi melakukan kampanye sebelum terpilih. Sehingga, menurutnya, Jokowi terlalu lama melakukan pemantauan. "Sebulan jadi gubernur blusukan. Sebelumnya tiga bulan juga blusukan. Jadi total sudah empat bulan," katanya.
Saat ini, dia mengatakan, sudah saatnya bagi Jokowi dan wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama, untuk menyusun kembali rencana yang matang untuk ke depannya. "Ada waktunyalah kalau mau keluar-keluar," kata dia lagi.
Ketika menjabat sebagai gubernur, Sutiyoso selalu dihadapi oleh 30 hingga 40 surat yang mesti dibaca setiap harinya. Hal itu tidak akan jauh berubah dengan kondisi yang dihadapi oleh Jokowi saat ini.
Meski seperti itu, dia belum bisa menilai kinerja Jokowi yang baru sebulan ini. Sampai sekarang, baru program Kartu Jakarta Sehat yang berjalan. Selebihnya, masih dalam penggodokan. "Sebulan itu belum bisa dilihat. Paling tidak sampai tahun depan," katanya.
Sutiyoso juga berpendapat mengenai sikap Basuki Tjahaja Purnama yang menunjukkan kemarahannya kepada anak buahnya di depan umum. Masyarakat luas mengetahui itu dari laman Youtube. Pemerintah DKI jakarta mengunggah video Basuki saat memimpin rapat bersama Dinas Pekerjaan Umum. Saat ini, Basuki ingin anggaran dinas tersebut dipotong 25 persen, terutama untuk anggaran lelang.
"Tidak perlu seperti itu," kata dia. Meski seperti itu, Sutiyoso juga memuji sikap tegas Ahok kepada bawahannya, walau ada beberapa hal yang semestinya tidak perlu dilihat publik. "yang penting transparansi," katanya.
Menanggapi satu bulan kinerjanya sebagai gubernur, Jokowi meminta masyarakat yang menilai. "Masa saya yang komentar, tanya masyarakat dong," kata Jokowi.
Jokowi berujar, masyarakat paling berhak menilai bagaimana kondisi Jakarta selama satu bulan dipimpinnya. "Tanya mereka bagaimana sudah satu bulan ini, kalau saya tidak punya hitungan satu bulan atau setahun," katanya.
Adapun Jokowi sendiri berprinsip untuk bekerja secara kebut untuk menangani masalah di Jakarta. Dia memegang prinsip jika segala pekerjaan harus diselesaikan saat itu juga. "Kalau bisa hari ini jangan tunggu besok, harus langsung," ujarnya.
Untuk ke depannya, Jokowi bakal fokus menggarap program Kartu Jakarta Pintar dan pembenah tempat publik di Jakarta. Keduanya, dia mengatakan, dapat dikerjakan secepatnya. "Kartu Jakarta Pintar bakal rilis minggu pertama Desember, insya Alla," Jokowi menjelaskan.
SUTJI DECILYA | DIMAS SIREGAR