TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan sopir angkutan kota yang tergabung dalam Koperasi Wahana Kalpika melakukan aksi unjuk rasa menentang Rancangan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Sistem Transportasi. Unjuk rasa yang dimulai sejak pukul 09.00 ini mengakibatkan arus kendaraan di Jalan Daan Mogot dari arah Cengkareng menuju Grogol macet parah.
Lajur yang semula berjumlah empat mengecil menjadi hanya satu yang mampu dilalui oleh berbagai kendaraan, lantaran puluhan angkot berhenti di badan jalan. Walhasil, arus kendaraan menjadi tersendat.
Raihan, 19, salah satu penumpang angkot, mengaku dipaksa turun oleh sopir yang hendak bergabung dalam unjuk rasa. "Padahal, sudah bayar. Terpaksa saya jalan untuk cari angkot lain," ujar Raihan, Selasa, 21 November 2012.
Nasib serupa dialami juga oleh Ratih, 19, penumpang Transjakarta jurusan Pluit-Pinang Ranti. Bersama sekitar 20 penumpang lainnya, Ratih dipaksa turun oleh para sopir angkot yang menghalangi Jalan Satria Raya. "Saya enggak tahu kalau ada demonstrasi. Disuruh turun saja tadi," ujar Ratih.
Ratusan sopir angkot ini menuntut Rancangan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Sistem Transportasi. Mereka menolak kenaikan uji kelayakan kendaraan (KIR) dari semula Rp 140 ribu menjadi Rp 250 ribu. "Kami juga menolak peremajaan yang hanya tujuh tahun dan diganti dengan bus," ujar Samsul, sopir angkot B10 jurusan Grogol-Taman Kota.
ADITYA BUDIMAN
Berita Lainnya:
Ratusan Angkot Jakarta Demo Tolak Minibus
Kopaja Langka di Lebak Bulus, Penumpang Bingung
Demo Organda, Lalu Lintas Depan Monas Lumpuh
Demo Organda, Jokowi Didesak Cabut Raperda
Demo Organda, Lalu Lintas Depan Monas Lumpuh
Kemenkeu: Paling Tepat Naikkan Harga BBM