TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan polisi membubarkan unjuk rasa sopir angkot di bawah jembatan layang Pasar Rebo, Jakarta Timur. Dari pantauan Tempo, puluhan sepeda motor trail dan sepeda motor besar pengendali lalu lintas terparkir di sana. Dua mobil barakuda dan water cannon juga tampak mengawal pembubaran aksi mogok massal tersebut.
Sejak menjelang siang tadi, puluhan sopir angkutan kota Koperasi Wahana Kalpika (KWK) T 15, T 13, T 02, dan T 09 memenuhi perempatan Pasar Rebo. Aksi ini menyebabkan kemacetan dari segala arah yang memusat ke bawah jalan layang Pasar Rebo.
Mereka menuntut dibatalkannya Perda Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Angkutan Umum. Peraturan itu mengatur kewajiban angkutan dalam kota maupun antarkota membayar biaya retribusi setiap kali memasuki terminal.
Aksi solidaritas ini juga diwarnai dengan pemaksaan mogok bagi para sopir yang nekat beroperasi. Kala melewati bawah jalan layang Pasar Rebo, angkutan KWK yang tetap berjalan diberhentikan, kemudian disuruh menurunkan penumpang agar bisa mengikuti aksi unjuk rasa. Tak ada keributan besar dalam aksi ini.
Pihak kepolisian yang dipimpin langsung oleh Kapolres Jakarta Timur Komisaris Besar Polisi Saidal mengimbau pengunjuk rasa tertib dan tidak mengganggu lalu lintas.
Deni, 26 tahun, seorang warga Cijantung, menyesalkan aksi mogok ini. "Bikin macet aja, kasihan tuh penumpang yang mau pergi kerja," ujarnya.
Pada pukul 13.00, lokasi demonstrasi mulai kondusif. Para sopir angkot beserta kendaraannya berhasil digiring ke arah Mall Cijantung. Lalu lintas di sekitar perempatan Pasar Rebo pun kembali normal. Namun, tampak polisi masih bersiaga, baik di pertigaan Mall Cijantung maupun perempatan Pasar Rebo.
M. ANDI PERDANA
Berita Lainnya:
Transjakarta Nyaris Dipaksa Ikut Demo Angkot
Aksi Sopir Angkutan Tak Libatkan Organda DKI
Sopir Angkot Demo, Daan Mogot Macet
Fatah-Hamas Sepakat Bersatu Melawan Israel
Ketua KPK: Tersangka Century Tunggu Besok di DPR
Komite Daging Sapi Minta Bantuan Jokowi