TEMPO.CO, Bogor - PT Kereta Api Indonesia terus memperbaiki rel kereta listrik yang putus akibat longsor di Cilebut, Bogor, Jawa Barat. Ratusan pekerja dikerahkan. Material tanah, batu, dan pasir disiapkan untuk menguruk lokasi longsor sepanjang 100 meter dengan kedalaman sekitar 12 meter. Selain itu, tiga alat berat juga sudah dioperasikan guna mempercepat pengurukan.
Namun, menurut Kepala Hubungan Masyarakat PT. KAI, Sugeng Priyono, proses perbaikan itu tidak berjalan maksimal dan sempat dihentikan karena hujan mengguyur daerah tersebut pada Sabtu, 24 November 2012, sejak pukul 13.00. Menurut dia, perbaikan sejak Kamis lalu hingga hari ini sudah mencapai 25 persen. Kalau cuaca mendukung, perbaikan diperkirakan selesai dalam waktu 21 hari. "Kalau hujan terus bisa lebih lama lagi," kata Sugeng, Sabtu, 24 November 2012.
Dia mengatakan normalisasi jalur rel kereta di Kilometer 45 itu dilakukan dengan cara menguruk lokasi yang longsor dengan karung berisi material tanah, batu, dan pasir. Setelah itu, dibuat penahan di sisi tebing dan dibuatkan talud dengan sistem beton.
Untuk mengantisipasi luapan air dari Kali Baru yang ada di seberang rel, Sugeng mengatakan kini sedang dibuat drainase di sisi lintasan rel. Ini dibuat untuk mencegah air masuk jalur rel. Selain itu, PT. KAI akan membersihkan saluran irigasi di ujung Kali Baru. "Supaya air tidak meluap dan masuk lintasan." ujarnya.
PT. KAI menutup jalur rel yang masih utuh hingga ujung bibir tebing dengan terpal plastik. Hal itu dilakukan untuk mencegah longsor susulan akibat rembesan air hujan. Sebab, hingga petang ini hujan masih terus mengguyur wilayah Bogor.
ARIHTA U SURBAKTI