TEMPO.CO, Jakarta - PT Jakarta Monorail ngotot ingin melanjutkan proyek monorel yang pernah mangkrak selama 2 tahun setelah dikerjakan pada 2004. Setelah mendapat sinyal dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Jakarta Monorail meminta melakukan pemaparan lagi di hadapan Jokowi pada awal 2013.
"Insya Allah minggu pertama sama kedua Januari. Ini karena kepotong libur saja," kata Bovananto, juru bicara PT Jakarta Monorail, usai bertemu dengan Jokowi di Balai Kota Jakarta, Jumat, 28 Desember 2012.
Jokowi sebelumnya meminta PT Jakarta Monorail untuk mengkaji lebih dalam lagi soal proyek tersebut, termasuk masalah teknis, keuangan, serta bagian hukumnya. Bovananto yakin kajian akan rampung di minggu pertama Januari 2013.
"Sebenarnya kami mau langsung koordinasi, tetapi karena ada liburan, jadi minggu pertama baru koordinasi. Detail masalah legal, keuangan, dan teknik," kata Bovananto.
Meski proyek dikaji kembali, dia mengatakan tidak ada perubahan dari segi teknis, seperti rute perjalanan. Jalur yang dipakai pun masih sama, yakni green line meliputi Semanggi-Casablanca-Kuningan-Sudirman-Karet-Semanggi serta blue line melintasi Kampung Melayu-Casablanca-Karet-Tanah Abang-Roxy-Mal Taman Anggrek.
Jika ada perubahan, menurut dia, itu pun lebih bersifat penyesuaian, seperti pembangunan stasiun yang lokasi sebelumnya sudah tidak layak. Itu disebabkan lokasinya terkena jalan layang, sehingga terus bergeser posisinya. "Penyesuaian itu ada, tetapi prinsip yang sesuai dengan kesepakatan akan kami pertahankan," katanya.
SUTJI DECILYA