TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 100 ekor unggas dimusnahkan oleh Suku Dinas Perternakan Perikanan dan Kelautan Jakarta Utara. Pemusnahan massal ini dilakukan setelah pemerintah memastikan satu dari lima ekor ayam mati milik Hasanudin Darwis, 35 tahun, warga Kebon Bawang, positif terkena virus flu burung.
Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Suku Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Jakarta Utara, Mochamad Mikron, mengatakan pemusnahan unggas diawali oleh laporan warga tentang ayam milik Hasanudin yang mati mendadak dengan ciri-ciri pengidap flu burung, seperti kepala kebiru-biruan. “Pas dicek, ternyata benar positif A1," ujar Mikron, Senin, 7 Januari 2013.
Mikron mengungkapkan, lelaki berusia 35 tahun yang kerap disapa Ato itu memiliki sembilan ekor ayam. Sebanyak lima ekor di antaranya mati secara bersamaan pada 1 Januari lalu. Namun, dari lima ekor yang mati, yang diuji darahnya hanya satu ekor, dan positif flu burung. Maka, seluruh ayam dan kandang milik Hasanudin pun dimusnahkan karena diyakini tertular flu burung.
"Pengujian Rapid AI menunjukkan hasil positif A1 subtipe A, pengujian RT PCR menunjukkan hasil positif A1 subtype H5, pengujian trakea menunjukkan di trakea bangkai terdapat banyak lendir. Pengujian selesai pada sore hari, di hari yang sama dengan pengambilan bangkai, " ujar Mikron.
Khawatir virus flu burung ayam-ayam Hasanudin menulari unggas warga sekitar, pada Ahad, 5 Januari, dinas melakukan sweeping dan memusnahkan 47 ekor ayam dan 50 ekor burung merpati. "Warga tak diberikan ganti rugi karena sesuai dengan Perda Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pengendalian Pemeliharaan dan Peredaran Unggas,” ujar Mikron.
Lurah Kebon Bawang, Ma'mun, mengatakan pihaknya sudah sering mengingatkan warganya agar tidak memelihara unggas. Namun, mereka tetap memelihara secara sembunyi-sembunyi. “Saya imbau untuk pemilik burung yang tidak punya izin, segera mengurus sertifikasinya," ujar Ma'mun.
Hasanudin mengaku tak tahu ayamnya mengidap flu burung. "Awalnya ayam saya itu sehat. Hari Selasanya (1 Januari) tiba-tiba sakit dan mati,” kata Hasanudin. Setelah kejadian ini, dia mengaku kapok memelihara ayam.
ISTMAN MP