TEMPO.CO, Depok - Kepala Stasiun Pondok Cina, Depok, Dadang, mengatakan pemblokiran rel kereta listrik oleh pengunjuk rasa menyebabkan tujuh unit kereta rel listrik yang tertahan tidak bisa melewati Stasiun Pondok Cina. Ratusan pedagang dan mahasiswa memprotes pembongkaran kios di stasiun tersebut dengan cara memblokir rel kereta.
"Ada empat kereta tertahan yang dari arah Bogor dan tiga kereta yang dari arah Jakarta," kata Dadang ketika ditemui Tempo kantornya, Senin, 14 Januari 2012.
Ratusan pedagang menduduki rel kereta dengan memasukan kayu dan pot bunga di jalur kereta. Bahkan, ada yang berbaring di jalur kereta. Mereka menolak pembongkaran kios pedagang yang dilakukan oleh PT KAI pagi tadi. Mereka meminta PT KAI melakukan dialog dengan pedagang.
Menurut Dadang, saat ini pihaknya memberhentikan sementara pengoperasian kereta rel listrik yang melintasi stasiun tersebut. Bahkan, Stasiun Pondok Cina tidak menjual karcis lagi. "Mau bagaimana lagi, mahasiswa memblokir rel," kata Dadang.
Juru bicara PT KAI Daerah Operasional I Mateta Rizalulhaq mengatakan pemblokiran rel itu mengganggu sebanyak 93 perjalanan KRL."Sebanyak 93 perjalanan dibatalkan, bolak-balik Jakarta-Bogor," katanya. Menurut dia, sesuai Pasal 136 Undang-Undang Perkeretapian, PT KAI diperbolehkan membatalkan perjalanan KRL jika berbahaya. Bahkan, jika sangat berbahaya harus dilakukan pembatalan.
Mateta menegaskan PT KAI sudah menempuh prosedur yang benar. Bukan saja Stasiun Pondok Cina, tapi stasiun lainnya di Jabodetabek juga akan segera ditertibkan."Semua ada aturan mainnya. Kios itu memang sudah waktunya dibongkar."
ILHAM TIRTA