TEMPO.CO, Jakarta - Selepas bentrokan antara dua kelompok narapidana di LP Salemba, Jakarta Pusat, pihak kepolisian mengatakan kesulitan mencari barang bukti. Hal ini disebabkan banyaknya jumlah narapidana yang berada di dalam rutan.
"Kemarin kami langsung ke TKP. Napi sudah di dalam tahanan. Ada sekitar 3.000 napi. Jadi, tidak mudah mencari barang bukti," ujar Kepala Satuan Resor Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat Rahmat, kepada Tempo, Selasa, 22 Januari 2013.
Rahmat menjelaskan, kemarin sekitar pukul 17.00 WIB, satu kelompok tahanan di Rutan Salemba bermaksud mencari seseorang dari kelompok tahanan lain, "Tapi enggak ketemu, kemudian menusuk salah satu napi di punggung sebelah kiri," kata dia. Korban yang diketahui bernama Badri kemudian langsung dilarikan ke Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur untuk mendapatkan perawatan.
Rahmat masih belum dapat memastikan benda apa yang digunakan untuk menusuk korban. Pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak Rutan Salemba untuk penyelidikan lebih lanjut.
Kemudian Rahmat mengatakan, situasi di Rutan Salemba, Senin, 21 Januari 2013 malam, tidak memungkinkan untuk langsung dilakukannya penyelidikan. Pasalnya, ketegangan belum benar-benar reda. Selain itu, kepolisian juga masih menunggu kondisi korban hingga benar-benar pulih dan bisa dimintai keterangan, "Korban sadar, tapi tidak memungkinkan memberi keterangan secara normal," ujarnya.
Sampai saat ini, hasil visum belum dikeluarkan oleh pihak rumah sakit. Nantinya, Rahmat menambahkan, akan ada olah TKP di Salemba. "Ya pokoknya yang penting kami harus terus berkoordinasi dengan pihak rutan," kata dia.
TRI ARTINING PUTRI