TEMPO.CO, Bekasi--Pemerintah Kota Bekasi mengucurkan anggaran sebesar Rp 500 juta untuk perbaikan sejumlah tanggul aliran sungai setempat yang jebol akibat banjir.
"Khususnya tanggul di dekat kawasan Perumahan Pondokgede Permai dan Perumahan Kemang Ifi, Jatiasih," ujar Kepala Seksi Pembangunan Bidang Tata Air, Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Sujana, Kamis 24 Januari 2013.
Menurut dia, anggaran yang dikucurkan itu untuk perbaikan sementara berupa penguatan tanggul yang jebol dengan sistem beronjong, yakni pemasangan batu yang diikat dengan kawat. Perbaikan sudah dilakukan sejak Sabtu, 19 Januari 2013.
Sujana mengatakan, pihaknya mencatat ada empat titik tanggul yang jebol dengan total panjang mencapai 205 meter. Kerusakan di lokasi berbeda, namun wilayahnya mencakup Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. "Ada yang jebol, tergerus erosi, dan butuh peninggian tebing," kata dia.
Lebih lanjut, dirinya juga merinci kerusakan tanggul terparah berlokasi di Perumahan Kemang Ifi. Ada dua titik tanggul di perumahan tersebut yang jebol dan terkikis erosi dengan total panjang mencapai 100 meter.
Titik lainnya berada di Perumahan Pondokgede Permai, yang terletak sekitar 200 meter dari Perumahan Kemang Ifi. Menurut Sujana, tanggul di kawasan perumahan itu jebol juga akibat terkikis erosi sepanjang 45 meter. "Pondasinya nyaris roboh," ujarnya.
Lokasi terakhir tanggul jebol berada di Perumahan Pondok Pekayon Asri yang kerusakannya mencapai 60 meter. Di titik ini, Sujana mengatakan, terdapat kelokan akibat arus sungai.
Saat banjir surut, Dinas Bimarta juga melakukan penambalan dengan karung pasir di sejumlah tanggul-tanggul yang jebol. Sujana menambahkan, penambalan sementara disinyalir tidak mampu menopang aliran sungai, terlebih jika ada banjir kiriman dari Sungai Cikeas dan Cileungsi.
Anggota Komisi B DPRD Kota Bekasi Ariyanto Hendrata akan mengupayakan anggaran yang diajukan tersebut bisa dialokasikan dari pos dana tak terduga. Pencairannya diupayakan segera karena kebutuhan akan ini bersifat sangat mendesak.
Adapun untuk perbaikan permanen, Ariyanto memprediksi, estimasi kebutuhannya bisa mencapai Rp 40 miliar. Perbaikan mendesak dilakukan di tanggul-tanggul yang berlokasi di sepanjang aliran Kali Bekasi. "Diprioritaskan untuk tanggul di lokasi rawan banjir besar," katanya.
Ia menambahkan, dalam penambalan permanen itu juga perlu penguatan tebing sekitar 60 meter. Ariyanto berharap perbaikan tanggul bisa rampung dalam waktu dekat. "Kebutuhan dana ini akan kami ajukan ke Kementerian Pekerjaan Umum," demikian Ariyanto.
MUHAMMAD GHUFRON