TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menargetkan 360 area kumuh di Ibu Kota bakal hilang. Menurutnya, penanganan area atau kampung kumuh harus dilakukan secara serentak dan besar-besaran agar hasilnya bisa terasa. "Karena Jakarta itu masuk enam besar ibu kota yang paling banyak area kumuhnya," ujar dia di Balaikota, Jakarta, Rabu, 6 Februari 2013.
Jokowi mengatakan, penataan area kumuh secara besar-besaran akan direalisasikan mulai tahun ini. Salah satu cara yang akan digunakan adalah memindahkan warga ke rumah susun atau menata langsung kawasan tersebut. "Kira-kira caranya begitu. Yang penting fokusnya memang penataan kampung," katanya.
Saat ini, kata Jokowi, pemprov masih berupaya mencari lahan untuk digunakan dalam proyek penataan kampung. Nantinya warga yang tinggal di kawasan kumuh akan dipindahkan ke lahan baru tersebut. "Bisa rusun atau apa pun," katanya.
Untuk menghapus 360 titik kumuh tersebut, Jokowi mengatakan butuh setidaknya 7.000 unit rumah susun. Jumlah itu bisa dipenuhi jika Pemprov DKI memiliki lahan baru sebanyak 1.200 hektare. "Saat ini kami baru punya 250 hektare saja," katanya.
Meski belum terpenuhi semua, Jokowi mengatakan lahan yang sudah ada akan langsung digarap. Menurutnya, tahun ini akan direalisasikan pembangunan rusun di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat. "Itu luasnya sekitar 18 hektare," ujarnya.
Selain Daan Mogot, Jokowi segera merealisasikan pembanguan rusun di Cilincing dengan area seluas 3 hektare, Kawasan Berikat Nusantara (4 hektare), dan di Manggarai. "Kami tidak mau bangun kecil-kecil, harus langsung besar sekalian," katanya.
Adapun untuk revitalisasi rusun di Jakarta, Jokowi mengatakan prioritas utama dari penghuninya adalah warga yang tinggal di sekitar kawasan tersebut. "Kalau untuk rusun Muara Baru fokusnya untuk warga Muara Baru dan warga yang tinggal di waduk Pluit," ujarnya.
Dia mengatakan, warga yang tinggal di waduk Pluit sudah bersedia untuk direlokasi. Menurutnya, warga yang bermukim di bantaran waduk cuma meminta solusi kepada pemerintah jika direlokasi dari tempat tinggalnya saat ini. Jokowi pun mengatakan bakal segera mencarikan jalan keluar dalam waktu beberapa pekan mendatang. "Pokoknya harus tegas, waduk itu untuk air, bukan untuk tempat tinggal," katanya. Simak berita dan gebrakan Jokowi di sini.
DIMAS SIREGAR
Baca juga:
Hari Ini Ada Demo Buruh, Hindari Bundaran HI
Bahan Narkoba Kasus Raffi Jenis Ini Lebih Mahal
Raffi Ahmad Siap Hadapi Persidangan
Jokowi Dekati Warga Bantaran Ciliwung