TEMPO.CO, Jakarta -- Rencana Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menghapus angkutan kota secara bertahap dan menggantinya dengan angkutan pengumpan membuat para sopir angkot pasrah. Mereka mengaku hanya bisa menurut jika penghapusan angkot itu diberlakukan.
"Saya ini kan hanya sopir, Mas, kuli yang dikasih pekerjaan nyopir. Kalau angkot dihapuskan, ya mau enggak mau saya harus cari cadangan kerjaan dari sekarang misalkan saya tak dapat mobil pengumpan," ujar supir angkot 15A rute Kota-Tanjung Priok, Anton, 30 tahun, saat ditemui Tempo, Selasa, 12 Februari 2013
Anton menambahkan, pertimbangan Ahok bahwa angkot perlu dihapuskan karena kualitasnya buruk dan tidak aman tak sepenuhnya benar. Ia berkata, masih banyak angkot yang kualitasnya bagus dan sopirnya resmi sehingga keamanan terjamin. (Lihat: Angkot Jakarta Bakal Dihapus?)
"Angkot itu kan banyak, Mas, enggak semuanya buruk. Kalau karena kesalahan satu angkot kemudian semua angkot dihapuskan dan diganti dengan kendaraan lain, ya kayaknya enggak adil juga," ujar pria yang sudah menjadi sopir angkot selama lima tahun itu.
Hal senada diungkapkan oleh sopir angkot 15 dengan rute yang sama, Jonar, 49 tahun. Ia mengaku siap-siap saja menerima kebijakan Ahok terkait dengan penghapusan angkot. Namun, ia meminta Ahok untuk memastikan apakah angkutan pengganti angkot sesuai dengan jumlah sopir angkot yang berada di Jakarta.
"Jumlah kita banyak, Mas. Kalau penggantinya terbatas, kita yang enggak dapat jatah gimana mau cari makan. Yah, setidaknya, siapkan lowongan kerja juga buat kami yang enggak dapat mobil pengumpan," Jonar menjelaskan.
Ketika keduanya diberi tahu bahwa mereka bisa saja menyopir angkutan pengumpan yang baru asal lulus seleksi, mereka menganggap hal itu cukup adil. Lagi pula, kata mereka, hal itu perlu untuk memastikan bahwa hanya sopir terbaik yang bisa mendapat pekerjaan.
"Kalau bisa, jangan dilihat dari seleksi saja, lihat juga dari pengalaman menyopir selama ini, menguasai medan atau enggak, hapal trayek atau enggak," Anton menambahkan.
Sebagaimana diberitakan, peristiwa meninggalnya Anissa Azward, 20 tahun, mahasiswi Universitas Indonesia yang meloncat dari angkutan kota, membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta geram.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pun berniat menghapus angkot secara bertahap. Konsep penghapusannya, klik di sini. DKI Jakarta, kata Ahok, ke depannya hanya akan memiliki feeder busway (bus pengumpan).
ISTMAN MP
Baca juga:
Angkot Jakarta Bakal Dihapus?
Angkot Sudah Tidak Cocok Lagi
Alasan Jokowi Satukan Pengelolaan Angkot
IPB Pecat Mahasiswa Muncikari Seks Online
Angkot Bakal Dihapus Demi Keamanan