TEMPO.CO, Jakarta--Kepala Bidang Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pembuatan Hujan BPPT, Tri Handoko Seto, mengatakan, kegiatan hujan buatan di daerah Jakarta dan sekitarnya berakhir hari ini, Rabu, 27 Februari 2013. Kemarin, operasi rekayasa cuaca akan kembali menabur empat ton garam di atas udara Selat Sunda.
Menurut Tri Handoko Seto, Selat Sunda menjadi titik kegiatan untuk menghalau turunnya hujan di daratan Jakarta. Rekayasa ini dilakukan agar hujan yang seharusnya turun di daratan sudah bisa dihujankan di Selat Sunda.
"Jadi kami hujankan duluan, biar enggak nambah-nambahi debit air di Jabodetabek," kata dia. (Baca juga: Begini Cara BPPT Merekayasa Agar Hujan Tak Turun).
Jakarta sempat diguyur hujan pada Selasa pagi. Berdasarkan kerja BPPT, kata Tri Handoko, rekayasa tidak akan mengganggu mendung di atas Jakarta. Namun rekayasa lebih diutamakan menghalau mendung yang bakal masuk ke wilayah Jakarta.
"Kalau Jakarta hujan, ya tidak apa-apa, tapi debit airnya jangan tambah-tambahi dari mendung yang dari luar," kata dia. Simak info banjir Jakarta di sini.
FIRMAN HIDAYAT
Baca juga:
Jokowi Rekayasa Cuaca, Daerah Lain Juga Minta
Jakarta Akan Diguyur Hujan, BPPT Tabur 8 Ton Garam
BPPT Tabur 108,6 Ton Garam untuk Rekayasa Cuaca
Begini Cara Hujan Jakarta Dipindah ke Laut