TEMPO.CO, Jakarta - Ketika Kartu Jakarta Pintar diluncurkan untuk pertama kalinya bulan Desember 2012 lalu, Bank DKI memasang Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di SMA Yappenda, Jalan Swasemba V, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Tujuannya, untuk memudahkan siswa Yappenda mengambil uang ketika dibutuhkan.
Namun, tiga bulan kemudian, pada awal Maret 2013 ini, mesin tarik tunai itu tiba-tiba hilang dari pandangan. Padahal, sebelumnya, mesin tersebut sebelumnya berdiri manis di dekat pintu gerbang sekolah yang memiliki 375 siswa itu.
Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMA Yappenda, Ruta Sugian, menjelaskan mesin ATIM itu ternyata diambil kembali oleh pihak Bank DKI. Alasannya, untuk keamanan.
"Iya, diambil kembali oleh pihak Bank DKI. Diambil minggu lalu atas alasan keamanan,"ujar Ruta saat ditemui Tempo, Senin, 11 Maret 2013.
Ruta mengatakan, mesin ATM yang awalnya diletakkan di dekat gerbang tersebut, diambil Bank DKI karena bank itu takut mesin mereka dicuri. Posisi ATM yang terlalu dekat dengan jalan raya dinilai rawan.
Ruta melanjutkan, karena sekarang tak ada mesin ATM lagi di sekolahnya, siswa-siswi terpaksa harus mencari ATM lain untuk menarik uang. Menurut Ruta, para siswa sekarang mengambil beasiswa Jakarta Pintar di ATM-ATM Bank DKI di dekat rumah masing masing.
ISTMAN MP
Berita Terpopuler:
Begini Cara Jokowi Lepaskan Diri dari Hercules
Hercules Ditangkap, Premanisme Masih Tinggi
Rustriningsih Ditolak PDIP Karena Tak Santun Berpolitik
Wawancarai Aher, Sejumlah Wartawan Dipukul Petugas
Nama Anas Terseret dalam Kasus Simulator