TEMPO.CO, Jakarta - Untuk mengurangi tingkat pengangguran di ibu kota, Pemerintah Jakarta berupaya membuat lapangan kerja baru. Salah satunya dengan mempekerjakan supir tembak menjadi supir taksi.
Wakil Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, banyak warga Jakarta yang memilih menjadi supir tembak karena tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) atau karena memang tidak terlatih.
"Karena itu mereka perlu dilatih dan mengikuti sistem supaya bisa jadi supir taksi," kata Ahok--sapaan akrab Wagub DKI itu--di Balai Kota Jakarta, Senin 11 Maret 2013.
Untuk itu, Ahok mengaku sudah menghubungi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Deded Sukandar untuk segera menindaklanjuti rencana tersebut. Salah satunya dengan segera memberikan pelatihan kerja kepada sejumlah supir tembak yang ada di Jakarta. "Nanti pelatihannya bisa soal bagaimana membawa mobil, lalu bagaimana mendapatkan SIM, dan lain sebagainya," ujar dia.
Ahok juga berjanji pemerintah daerah akan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan taksi untuk menampung calon supir taksi tersebut.
Mulai April 2013, pemerintah Jakarta akan meminta data warga yang menjadi supir tembak dari kelurahan, kecamatan, atau Suku Dinas Tenaga Kerja Jakarta. "Akan segera kami mulai seleksi dan promosi terbuka," katanya.
SUTJI DECILYA
Berita Terpopuler:
Begini Cara Jokowi Lepaskan Diri dari Hercules
Hercules Ditangkap, Premanisme Masih Tinggi
Rustriningsih Ditolak PDIP Karena Tak Santun Berpolitik
Wawancarai Aher, Sejumlah Wartawan Dipukul Petugas
Nama Anas Terseret dalam Kasus Simulator