TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Joko Widodo kesal karena PT Jakarta Monorel tak cepat bergerak merampungkan syarat administratif untuk pelaksanaan proyek itu. Menurutnya, direksi perusahaan itu bekerja terlalu lambat.
"Saya tidak mau menunggu terlalu lama lagi," katanya di Balaikota, Senin, 11 Maret 2013.
Jokowi mengatakan, proyek Monorel di Jakarta seharusnya sudah bisa segera dimulai. Tapi, Jokowi tidak bisa meneken dokumen tanda dimulainya proyek ini karena konsorsium PT Jakarta Monorail sampai sekarang tidak juga bisa menyelesaikan persoalan administrasi yang tersisa.
Menurut Jokowi, persoalan administrasi untuk melengkapi dokumen tersebut seharusnya tidak perlu memakan waktu yang terlalu lama. "Masa mengurus dokumen begitu saja lama," ujarnya.
Akibat keterlambatan mengurus dokumen soal adanya investasi baru dari Ortus Group, Jokowi mengaku meragukan kesiapan PT JM. "Kalau memang sudah ada, mana dokumennya? Biro Hukum perlu dokumen tersebut agar saya bisa segera putuskan," kata dia.
Jokowi mengisyaratkan bakal mencari konsorsium baru jika PT JM tidak juga menyelesaikan tenggat pengerjaan proyek tersebut. Meski menolak menyebutkan secara gamblang kapan tenggat waktu berakhir, dia menyatakan proyek monorel Jakarta harus dimulai sebelum April 2013. Jika gagal, Jokowi mengancam akan mengulang tender dari awal.
"Mau bagaimana lagi? Kemarin sudah diberi tenggat waktu hingga Februari, saya tidak mau menunggu terlalu lama," ujarnya berulang-ulang. Selain soal monorel, Jokowi juga kesal karena MRT belum juga jalan.
DIMAS SIREGAR
Berita Terpopuler:
Begini Cara Jokowi Lepaskan Diri dari Hercules
Hercules Ditangkap, Premanisme Masih Tinggi
Nama Anas Terseret dalam Kasus Simulator
Duit Suap Djoko untuk DPR Diberikan di Parkiran
Brimob Jaga Lokasi Penangkapan Kelompok Hercules