Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenapa Ratusan Polisi Jaga Sidang Raffi  

image-gnews
Raffi Ahmad. dok TEMPO/Muhammad Auliya
Raffi Ahmad. dok TEMPO/Muhammad Auliya
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 123 personel polisi mengamankan sidang praperadilan kasus narkotik untuk pemohon Raffi Ahmad. Seratus lebih polisi gabungan dari Polres Jakarta Timur dan Polsek Cakung itu disiagakan untuk mengamankan pendukung Raffi yang kerap membeludak.

"Sebanyak 123 polisi kami turunkan. Itu inisiatif kami," kata Kapolres Jakarta Timur, Kombes Mulyadi Kaharni, kepada Tempo, Kamis, 14 Maret 2013. Ia menyatakan meski pengadilan tidak meminta, polisi tetap dikerahkan untuk mengamankan jalannya sidang. (Baca juga: Simpatisan Bayaran di Sidang Praperadilan Raffi?)

"Kami khawatir ada kejadian yang tidak diinginkan," ujarnya. Kekhawatiran tersebut cukup beralasan. Pasalnya, beberapa kali pendukung Raffi kerap bikin ricuh. Misalnya, artis yang hendak menghadiri sidang. Mereka menyemut dan berebut untuk bersalaman dengan sang artis. Puluhan polisi itu berjaga di lobi sidang. Mereka membentuk barikade untuk membatasi jumlah pengunjung yang boleh masuk ke ruang sidang.

Pengunjung yang masuk pun diperiksa terlebih dahulu. Awak media dipersilakan masuk bila menunjukkan kartu identitasnya. Sementara itu, warga biasa mau tak mau harus tertahan di luar karena ruangan sidang sudah penuh sesak.

Sebelum sidang dimulai, para pendukung Raffi Ahmad ini sudah berkumpul di beberapa titik, yakni di dalam ruang sidang utama, di lobi, dan teras gedung pengadilan. Bahkan, saat sidang Rasyid Rajasa, yang menyesaki ruangan adalah pendukung Raffi.

Hakim sidang Rasyid sempat menegur banyaknya pengunjung sidang yang tidak tertib. "Anak-anak dilarang masuk ruang sidang," ujar hakim Suwarjono. Maklum, banyak pendukung Raffi kebanyakan adalah ibu-ibu rumah tangga. Mereka pergi mendukung aktor idolanya sambil membawa putra-putri mereka yang masih balita.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ya, enggak bisa ditinggal di rumah, Mas, masih kecil begini," ujar Suryati, 32 tahun, salah seorang pendukung Raffi yang ditegur hakim. Ia sempat masuk ruang sidang sebelum Zuhur. Namun, setelah sidang Raffi dimulai pukul 13.00 WIB, ia tak dapat menembus barikade polisi. Padahal, anaknya sudah dititipkan pada kerabatnya yang menunggu di luar. "Ah, polisinya rese nih, biasanya enggak begini," ujarnya.

Saat ini, hakim masih membacakan putusan terhadap sidang praperadilan Raffi Ahmad. Jika dikabulkan seluruh permohonannya, Raffi akan segera bebas sesuai putusan dibacakan. (Baca: Saksi: 'Racikkan untuk 5 Orang' dari Ponsel Raffi)

M. ANDI PERDANA



Berita Lainnya:
Luna Maya Datang, Sidang Rasyid Diskors 
Obama Pilih Perempuan Ini sebagai Dubes Libya
Jorge Mario Bergoglio Terpilih Sebagai Paus Baru
Dahlan Iskan: Indonesia Terlalu Banyak Politikus
Suap Daging Impor, 5 yang Memberatkan Suswono
Jadwal Sidang Raffi Ahmad dan Rasyid Bentrok Lagi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kronologi Penyelundupan Sabu dan Ekstasi dari Medan ke Jakarta Melalui Pesawat Lion Air, Mengapa Bisa Lolos Pemeriksaan?

1 hari lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Kronologi Penyelundupan Sabu dan Ekstasi dari Medan ke Jakarta Melalui Pesawat Lion Air, Mengapa Bisa Lolos Pemeriksaan?

Bareskrim bersama tim gabungan Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta menangkap penumpang Lion Air yang membawa sabu dan ekstasi dari Medan.


Polisi Tangkap Residivis Pengedar Narkoba Senilai Rp 10 Miliar di Bekasi

1 hari lalu

Ilustrasi penjahat narkoba. TEMPO/Iqbal Lubis
Polisi Tangkap Residivis Pengedar Narkoba Senilai Rp 10 Miliar di Bekasi

Polres Metro Bekasi Kota menyita 10 kilogram narkoba jenis sabu senilai Rp 10 Miliar saat menangkap MH, residivis dalam kasus sama pada 2022


Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

2 hari lalu

Corporate Communication Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantono, memberikan keterangan terkait pelaporan perundungan yang dilakukan terhadap Pilot Loin Air, di Kantor Pusat Lion Air, Jakarta. 30 Agustus 2018. TEMPO/Chitra Paramaesti.
Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

Manajemen Lion Air angkat bicara terkait informasi penangkapan dua karyawan maskapai itu dalam kasus penyelundupan narkoba melalui jalur udara.


Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

2 hari lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

Bareskrim Polri menangkap jaringan pengedar narkoba yang melintas melewati jalur udara.


Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Lewat Undercover Buy di Bekasi, Sita 3 Kardus Sabu

2 hari lalu

Barang bukti dihadirkan dalam Konferensi Pers Pengungkapan Satgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Bareskrim Polri & Polda Jajaran Operasi Escobar 2024 di Gedung Bareskrim Polri Jakarta, 13 Maret 2024. Di antaranya, sabu 2,8 ton, ekstasi 1.030.559 butir, ganja 1,6 ton, kokain 8,64 Kg, tembakau gorilla 127,2 Kg, etamine 24,8 Kg dan obat keras sebanyak 4.875.406 butir. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Lewat Undercover Buy di Bekasi, Sita 3 Kardus Sabu

Polres Metro Bekasi Kota menangkap pelaku peredaran narkoba berinisial MH yang kerap bertransaksi di Jalan Raya Caman, Pondok Gede, Kota Belasi.


Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

2 hari lalu

Direktur Tindak Pidana Narkoba Brigjen Pol. Mukti Juharsa. (ANTARA/Laily Rahmawaty
Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

Dua pegawai maskapai swasta yang diduga sebagai kurir narkoba itu ditangkap saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta.


Lewat Unggahan Foto dan Video, Raffi Ahmad Isyaratkan Lily Anaknya Ketiga: Hadiah Tuhan

7 hari lalu

Keluarga Raffi AHmad. Foto: Instagram.
Lewat Unggahan Foto dan Video, Raffi Ahmad Isyaratkan Lily Anaknya Ketiga: Hadiah Tuhan

Raffi Ahmad saat memperkenalkan bayi perempuan, mengatakan ia yang memberikan nama Lily.


Nagita Slavina Perkenalkan Bayi Perempuan, Jadi Adiknya Rayyanza?

7 hari lalu

Nagita Slavina memperkenalkan bayi Lily. Foto: Instagram.
Nagita Slavina Perkenalkan Bayi Perempuan, Jadi Adiknya Rayyanza?

Nagita Slavina belum menjelaskan tentang bayi perempuan itu, namun banyak spekulasi bermunculan bahwa dia akan menjadi adik Rayyanza.


Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

9 hari lalu

Ratusan pemuda ditangkap polisi dalam konvoi malam takbiran di Jalan Kyai Tapa, Tomang, Jakarta Barat, 10 April 2024. ANTARA/HO-Polres Jakbar
Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

Polisi mendapati enam pemuda yang konvoi saat malam takbiran di kawasan Jakarta Barat positif mengonsumsi narkoba.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

10 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah