TEMPO.CO , Bogor - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia menyayangkan gagalnya rencana pembongkaran 14 bangunan vila liar milik pejabat dan artis di Kawasan Gunung Salak Endah, Kecamatan Pamijahan, Bogor. Pembongkaran batal setelah 250 petugas gabungan Polisi Pamong Praja, Polisi Hutan dan Kepolisian Resor Bogor dihadang ratusan warga setempat.
"Rakyat menghadang itu pasti ada alasannya. Tapi aneh juga, kalau negara bisa kalah sama pemilik vila liar," ujar Eko Wiwid, Koordinator Walhi Simpul Bogor, Depok, Puncak Cianjur saat dihubungi Tempo, Kamis malam, 14 Maret 2013. "Negara punya perangkat hukum, termasuk petugasnya "
Baca Juga:
Namun demikian, Walhi tetap memberi apresiasi kepada Kementrian Kehutanan yang dibantu Pemerintah Kabupaten Bogor dan Polres Bogor untuk bertindak tegas membongkar tetirah liar milik penggede itu. Apalagi, kebijakan mengeksekusi bangunan di areal Taman Nasional tersebut untuk menyelamatkan lingkungan.
Menurut Eko, pembongkaran seharusnya bisa dilakukan jika pemerintah tidak tergesa-gesa. Sebab, merobohkan vila tersebut juga bisa menimbulkan konflik. Untuk itu, sosialisasi yang baik kepada pemilik vila mutlak diperlukan. "Sehingga masyarakat menerima program pemerintah, termasuk rencana pembongkaran," kata dia.
Warga dan pemilik vila, Eko mengatakan, mampunyai alasan menolak pembongkaran. Pemerintah harus memperhatikan realitas sosial. Warga harus juga dilibatkan dalam agenda penyelamatan lingkungan. "Sosialisasi penting. Karena ada warga berkepentingan dengan keberadaan vila itu."
Menjawab rencana Kemenhut menyerahkan pembongkaran kepada pemilik vila, Walhi menilai itu langkah keliru. Sebab, wacana pemilik vila membongkar bangunannya sendiri sudah sejak lama, sekitar tahun 2005. "Itu lucu kalau menyerahkan. Kapan jadinya dibongkar?," Eko menegaskan.
Sebelumnya, Kemenhut dibantu Pol PP Kabupaten Bogor dan Polisi membatalkan rencana pembongkaran sebanyak 14 vila di Gunung Salak Endah, Senin, 13 Maret 2013. Petugas dihadang ratusan warga dan pemilik vila yang menolak dibongkar. Bahkan, Ahmad Albar, salah satu pemilik vila di hadapan kerumunan massa sempat berorasi menolak bangunan vilanya dirobohkan.
Orasi rocker gaek ini sempat membuat panas situasi. Bahkan, massa sempat menyalahkan media yang menulis keberadaan vila di kawasan tersebut. Sebab, mereka menuding rencana pembongkaran gara-gara pemberitaan media.
ARIHTA U SURBAKTI
Berita Terpopuler:
Diperiksa Hari Ini, Menteri Suswono Terancam
Siapa Jorge Bergoglio, Sri Paus yang Baru?
Dana Safari PKS, Mendagri: Tanggungjawab Gubernur
Jadwal Sidang Raffi Ahmad dan Rasyid Bentrok Lagi
Jorge Mario Bergoglio Terpilih Sebagai Paus Baru