TEMPO.CO , Jakarta:Hingga kini, Pemerintah belum melansir harga tiket subsidi untuk KRL Commuter line. Namun YLKI memperhitungkan harga wajar Rp 4.500 per tiket. Adapun harga tiket non-subsidi berada di kisaran Rp 7.500 - 9.000.
Dari perhitungan kasar Tempo, jika diasumsikan harga tiket subsidi dibanderol Rp 4.500 per tiket dan dipukul rata harga keekonomian tiket KRL Commuter Line Rp 9.000, nilai subsidi Pemerintah per tiket Rp 4.500. Dengan menggunakan data penumpang KRL ekonomi tahun 2012 yang mencapai 46,511 juta, nilai subsidi Pemerintah bisa menembus Rp 209,30 miliar setahun.
Namun, Humas KAI Daerah Operasi I Jakarta, Agus Sutijono membenarkan belum tentu semua penumpang KRL ekonomi yang pindah ke KRL Commuter Line mendapat subsidi. "Bisa jadi demikian (tak semuanya)" ujar Agus kepada Tempo, Sabtu, 30 Maret 2013.
Sesuai penjelasan Kementerian Perhubungan, Pemerintah akan mendata penumpang tak mampu. Penumpang yang dimaksud dipersilahkan mendaftar pada waktunya. Adapun KRL Ekonomi direncanakan tak lagi beroperasi mulai Juni 2013 dan digantikan dengan KRL Commuter Line.
Agus menyatakan pihaknya belum tahu berapa besar subsidi yang akan diberikan Pemerintah. "Kalau ada subsidi, tolong disubsidi, kemampuan penumpang berapa katakan mampu Rp 5000, sisanya disubsidi," ujarnya.
Ia mengungkapkan, pergantian ini bertujuan untuk memberikan pelayanan yang sama tanpa membedakan kalangan menengah ke bawah atau kalangan atas. "Sudah waktunya menyamakan layanan, mana yang harus dibantu, ya tolong dibantu dan yang mandiri, mandiri," ucapnya.
MARTHA THERTINA
Baca juga
EDISI KHUSUS: Guru Spiritual Seleb
KLB Demokrat Dipastikan Aklamasi
Jelang KLB, Ketua DPD Demokrat Temui SBY
SBY Ketua Umum, Konflik di Demokrat Selesai
Anas di Bali, tapi untuk Berlibur
Topik terhangat:Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Krisis Bawang | Harta Djoko Susilo Nasib Anas