TEMPO.CO, Tangerang --Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang tak berdaya dalam mengatasi krisis sampah yang saat ini melanda pesisir utara Kabupaten Tangerang. Selain sebaran sampah yang terlalu luas karena berasal dari laut dan sejumlah sungai, terbatasnya petugas dan armada pengangkut sampah menjadi salah satu pemicunya.
"Petugas dan armada pengangkut sampah kami sangat terbatas," ujar Kepala Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang, Roni Muharam, kepada Tempo, Kamis, 4 April 2013.
Roni mengatakan, saat ini Dinas Kebersihan hanya memiliki 109 armada pengangkut sampah untuk melayani pembuangan sampah di 29 Kecamatan di Kabupaten Tangerang. Ironisnya, dari 109 truk yang ada, tidak semuanya dalam kondisi laik jalan. "Karena sebagian memang sudah berusia tua dan sering ngadat," katanya.
Menurut dia, sebagian truk yang tersedia sudah berusia puluhan tahun ada yang dibeli dari tahun 1987, 1998. "Rata-rata usianya di atas 10 tahun," katanya.
Dalam penanganan krisis sampah di sepanjang pesisir pantai utara Tangerang, menurut Roni, pihaknya terpaksa membagi pengangkut sampah yang ada. "Enam hingga tujuh armada kami kerahkan setiap harinya khusus untuk sampah yang mengotori pantai," kata dia.
Karena terbatasnya fasilitas tersebut, layanan pengangkut sampah di Kabupaten Tangerang pun belum maksimal. Armada yang minim dijadikan alasan tidak mampu melayani wilayah Kabupaten Tangerang yang begitu luas. "Sehingga dari 1500-1800 kubik sampah Kabupaten Tangerang setiap harinya, hanya 40 persennya yang terangkut ke TPA Jatiwaringin," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Tangerang Agus Suryana.
Idealnya, kata Agus, Kabupaten Tangerang memiliki 340 armada pengangkut sampah yang ditempatkan di setiap kecamatan.
JONIANSYAH
Topik Terhangat:
EDISI KHUSUS Guru Spiritual Selebritas || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo|| Nasib Anas
Baca juga:
Solo, Tuan Rumah Pertemuan ASEAN Blogger
Telkom Target Pasang Satu Juta WiFi
Ancaman Lingkungan dari PLTU Batubara Batang
Kompetisi Developer Nokia Berhadiah Miliaran