TEMPO.CO, Jakarta -- Kepala Unit Pengelola Teknis Rumah Susun Dinas Perumahan DKI Jakarta Jati Waluyo berharap, tak hanya warga yang kooperatif dengan mereka dalam memperbaiki kualitas rusun. Pengelola rusun pun dituntut kooperatif.
"Kalau tidak kooperatif, saya jewer pengelola rusunnya. Kalau dikasih perintah, ya harus dijalankan," ujar Jati kepada Tempo, Selasa, 9 April 2013.
Jati mengakui bahwa beberapa kali ia menemukan pengelola rusun yang tidak melaksanakan tugas. Dan pengelola itu berusaha berkelit dengan berbagai alasan, mulai dari kekurangan SDM hingga tak ada perintah.
Salah satu yang ia temukan adalah di Rusunawa Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Di sana, pengelola tak kunjung memasang stiker tanda hunian di tiap pintu unit.
"Padahal, gambarnya sudah jadi sebulan yang lalu. Kemarin Sabtu kan juga sudah saya tegur orangnya, pakai alasan enggak ada perintah segala. Ini kayaknya perlu saya kerasin," Jati menjelaskan.
Terakhir, Jati mengatakan belum akan mengeluarkan sanksi keras. Dia mengaku akan menegur lagi pengelola di Rusunawa Marunda tersebut, namun lebih keras dibanding sebelumnya.
Berdasarkan pantauan terakhir Tempo, stiker tanda hunian itu belum dipasang Senin kemarin. Padahal, sudah ada ratusan stiker yang Tempo lihat sudah jadi.
Stiker itu berbentuk persegi panjang warna putih berukuran A4. Dalam stiker itu, terdapat foto warga, nomor unit, nama blok, dan nama cluster yang akan dicap.
ISTMAN MP
Topik terhangat:
Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Baca juga:
Atapers KRL Serang Tujuh Stasiun
Ratusan Penumpang Kereta Serang Stasiun Depok
Diteriaki Ban Mobil Kempis, Rp 20 Juta Raib
Korban Pemerkosaan Facebook Disekap di 2 Tempat