TEMPO.CO, Bekasi - Satu di antara 60 preman yang terjaring di sejumlah kawasan di Kota Bekasi merupakan anak di bawah umur. Azwan, 13 tahun, warga Kemayoran, Jakarta Pusat, itu menjadi tuna wisma di Bekasi karena putus sekolah.
Bocah berkulit hitam itu pun ikut diangkut petugas polisi menggunakan mobil truk tronton milik Polresta Bekasi Kota, Selasa, 9 April 2013. "Saya enggak pernah malak, apalagi maksa minta uang sama orang," kata dia saat diamankan.
Polisi menangkap Azwan di bilangan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat. Ketika itu, dia tengah mengamen di dalam sebuah angkutan kota tepat di depan Stasiun Kranji. Bocah itu mengaku menjalankan profesinya saat ini karena diminta orang tuanya.
Azwan sendiri baru beberapa bulan terakhir putus sekolah akibat tidak ada biaya. Anak ketiga dari 4 bersaudara ini mengenyam pendidikan terakhir di bangku kelas VII SMPN 79 Jakarta. Meski biaya sekolah gratis, kata dia, orang tuanya tidak mempunyai uang untuk ongkos dari rumah menuju sekolah.
Azwan mengaku, dengan profesinya saat ini dia bisa membantu kebutuhan pangan keluarganya. Meski demikian, dia masih mempunyai angan yang tinggi lewat sekolah. "Saya sih inginnya bisa sekolah lagi," katanya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 60 preman yang dianggap meresahkan warga di Bekasi diamankan oleh kepolisian pada Selasa siang. Adapun satu dari puluhan preman yang diamankan tertangkap tangan mencuri dinamo di kawasan Jatiasih, Kota Bekasi. Sementara lainnya dominan berprofesi sebagai tukang parkir liar dan pengamen jalanan.
MUHAMMAD GHUFRON
Berita Terpopuler:
Tengok Cuitan Anas Urbaningrum Soal SMS
Mantan Pangdam IV: Komnas HAM Jangan Didengar
SBY: 1.000 Persen Ibu Ani Tak Terlibat Hambalang
Dirut MRT Irit Bicara, Ahok: Bagus Dong!