TEMPO.CO, Bogor - Ratusan sopir bis dan sopir angkot serta pegadang terminal Baranagsiang memblokir Jalan Tol Jagorawi, Rabu, 5 Juni 2013 dinihari. Akibatnya ribuan kendaraan yang akan masuk ke tol Jagorawi terjebak dan lumpuh total.
Aksi pemblokiran tersebut dipicu penolakan ratusan sopir terhadap rencana Pemkot Bogor untuk mengosongkan terminal mulai Rabu, 15 Juni 2013. Pengosongan ini bertujuan untuk merevitalisasi terminal bus Baranangsiang yang terintegrasi dengan pembangunan hotel dan mall.
"Ini bentuk protes kami para sopir bis, angkot dan pedagang di Terminal, terhadap Pemkot Bogor yang tidak mendengar aspirasi ," ungkap Jex Solahudin, 42 tahun salah seorang sopir bis yang juga menjadi bendaharang angkutan di Kota Bogor,
Menurut Jex, aksi pemblokiran ratusan sopir bus dan armadanya ini dimulai pukul 04.30, dengan cara memalang ratusan bus tersebut dengan cara memalangkan bus yang menuju ke gerbang tol (GT) Bogor. "Akses keluar Tol pun kami tutup, sehingga benar-benar tidak bisa diakses kendaraan," ungkap dia.
Saat berita ini dilaporkan, pemblokiran akses tol masih berlangsung. "Kami tetap akan memblokir akses masuk-keluar tol sebelum walikota Bogor membatalkan rencana pembangunan terminal yang didalamnya ada mall dan hotel," ungkap dia.
Akibat pemblokiran, arus kendaraan yang menuju Jakarta dan sebaliknya lumpuh total dan terjebak tidak bisa jalan. Ribuan orang tidak bisa berangkat kerja dan sekolah. "Mobil saya sudah terjebak di tengah-tengah aksi blokir sopir bis, dan saya pun gagal ke kantor padahal saya sudah banyak rapat dengan kilen, dan ada jadwal sidang di PN Jakarta Utara" ungkap Heri, 43 tahun, salah seorang pengendara yang terjebak, yang juga berprofesi sebagai pengacara.
M SIDIK PERMANA
