Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Indeks Tata Kelola Pemprov DKI Menurun

Editor

Munawwaroh

image-gnews
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. TEMPO/Subekti
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Data Indonesia Governance Index (IGI) menunjukkan Provinsi DKI Jakarta mengalami penurunan indeks tata kelola pemerintahan dari tahun 2008 sampai 2012. Pada  2008 nilai indeks hasil IGI Provinsi DKI Jakarta adalah 6.51, sedangkan pada 2012 turun menjadi 6.33 dari skala 1 (sangat buruk) sampai 10 (sangat baik).

"Banyak yang menyebabkan DKI turun, salah satunya adalah soal tanah, perizinan, dan soal IMB, dalam hal ini kita harus banyak belajar dari Surabaya," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat membuka acara seminar "Soft Launching Indonesia Governance Index (IGI)" di Balai Agung, Kamis, 13 Juni 2013.

Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, memperbaiki tata kelola pemerintahan di Provinsi DKI Jakarta harus dimulai dengan perbaikan sumber daya manusia yang ada dalam semua instansi. Peran pegawai negeri dalam pemerintahan adalah sebagai pelayan masyarakat bukan sebagai orang yang dilayani. Meski demikian, Ahok tetap memuji beberapa orang di pemerintahan yang mempunyai kapasitas dan SDM yang bagus untuk menjalankan tata kelola pemerintahan.

"Ini mental, makanya yang perlu diperbaiki itu adalah orangnya, SDM-nya, tapi kita bersyukur, DKI masih mempunyai SDM yang baik dan bagus," ujarnya.

Secara umum dari tahun 2008 sampai tahun 2012 nilai indeks IGI Provinsi DKI adalah cenderung baik. Pada tahun 2012 nilai indeks hasil IGI Provinsi DKI Jakarta berada pada urutan ke-3 secara nasional setelah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur. Secara rata-rata indeks IGI nasional adalah 5.67.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Indeks IGI Provinsi DKI Jakarta yang ada di atas rata-rata nasional adalah pemerintahan (6.42) dan birokrasi (7.34). Pada bidang pemerintahan, indeks IGI DKI Jakarta tertinggi jika dibandingkan dengan arena pemerintahan provinsi lainnya. Sedangkan bidang yang ada di bawah rata-rata nasional adalah Masyarakat Sipil (5.33) dan Masyarakat Ekonomi (5.44).

IGI merupakan indeks komposit yang mengukur tata kelola pemerintahan lokal berdasarkan peringkat kriteria-kriteria obyektif yang terukur. IGI memiliki 89 indikator (actionable indicators) tata kelola pemerintahan yang memberikan petunjuk kepada pemerintah lokal maupun stakeholder mengenai apa yang perlu diperbaiki. Secara ringkas kerangka konseptual IGI adalah mengukur empat arena tata kelola melalui kinerja masing-masing dalam fungsi-fungsinya yang fundamental yaitu pemerintah, birokrasi, masyarakat sipil, dan masyarakat birokrasi.

GALVAN YUDISTIRA

Baca juga:
Skandal Seks Guncang Kemlu AS 

5 Pujian untuk "Man of Steel"

Indonesia Tak Perlu @TrioMacan2000

Dewi Sandra Belajar Pakai Jilbab dari Dian Pelangi

Terima Adipura, Gaji Bupati Dikasih ke Tukang Sapu  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

9 hari lalu

Bank DKI. Instagram/@bank.dki
63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

25 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

25 hari lalu

Terdakwa kasus tindak pidana penodaan agama Panji Gumilang (tengah kemeja kuning) saat hendak meninggalkan ruang persidangan di Pengadilan Negeri Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 20 Maret 2024. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.


81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

39 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memotong tumpeng bersama istrinya, Wury Estu Handayani saat mengadakan tasyakuran hari ulang tahunnya di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 11 Maret 2020. Ma'ruf Amin hari ini berulang tahun yang ke-77. TEMPO/Friski Riana
81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.


Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

42 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?


Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

43 hari lalu

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar
Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?


69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

44 hari lalu

Wakil Gubernur Deddy Mizwar memeriksa barisan saat upacara Resimen Mahasiswa Mahawarman di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 11 Januari 2017. TEMPO/Prima Mulia
69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.


Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

45 hari lalu

Ilustrasi kereta MRT (Mass Rapid Transit) di Jakarta, Indonesia.
Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?


Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

48 hari lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tertawa bersama dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) usai hadiri acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.


Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Petugas mengamati mesin pengolah sampah di TPS3R Ciracas setelah diresmikan Pj Gubernur Heru Budi Hartono di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat, 26 Januari 2024. Pada 2023, Pemprov DKI Jakarta telah membangun tujuh titik TPS3R dengan fasilitas mesin pengolah sampah yang diharapkan dapat menurunkan jumlah volume sampah di TPA Bantar Gebang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.