TEMPO.CO, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyampaikan pidato dalam bahasa Betawi dalam apel peringatan hari ulang tahun DKI Jakarta ke-486. Dalam pidato itu, Jokowi sempat minta maaf karena logat Betawinya yang masih patah-patah, kadang bercampur dengan logat Jawa.
Jokowi mengaku melakukan persiapan khusus untuk berpidato dan berpantun dalam bahasa Betawi. Dia berlatih selama dua hari. "Kemarin itu seharian menyepi juga karena mau latihan bahasa Betawi ini," ujar Jokowi sambil tertawa, Sabtu, 22 Juni 2013.
Dia memang menghilang dari kantornya di Balai Kota selama seharian pada Jumat, 21 Juni 2013. Selain menyepi, dia mengunjungi Kepulauan Seribu untuk berbincang dan memberi pengarahan kepada Pegawai Provinsi DKI Jakarta yang berada di sana.
Meski sudah melakukan persiapan khusus, toh Jokowi masih canggung menggunakan bahasa Betawi. "Aye mohon maap ame para tokoh Betawi kalau bahase aye campur. Karena kurang pas logatnya eh logatnye," kata Jokowi seraya ditanggapi tepuk tangan dan gelak tawa dari peserta upacara di Lapangan IRTI Monas.
ANGGRITA DESYANI