TEMPO.CO, Jakarta--Sekitar 100 mahasiswa program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia antusias mengikuti diskusi tentang kewirausahaan yang menghadirkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Berbagai pertanyaan seputar dunia usaha seperti pengalaman Jokowi mengelola usaha mebel pun bermunculan dari para peserta diskusi di kampus FE UI, Salemba, Senin, 8 Juli 2013. Salah satunya, bagaimana menerapkan prinsip wirausaha ke dalam dunia birokrasi.
"Prinsipnya memang beda, kalau bisnis itu orientasi hasil sementara birokrasi orientasi prosedur," kata Jokowi, 8 Juli 2013. Menurut dia, perlu trik tersendiri untuk menyeimbangkan keduanya. "Bagaimana supaya hasilnya jalan tetapi prosedurnya tetap dijalankan walaupun dipersingkat," kata dia.
Menurut Jokowi, pemerintah harus rajin melihat realitas hidup masyarakat. Soalnya dari sanalah pemerintah bisa membuat program yang sesuai dengan kebutuhan rakyat. Itulah sebabnya dia rajin blusukan ke kampung-kampung di Ibu Kota.
Seorang mahasiswa lainnya pun bertanya tentang cara membuat branding untuk diri sebagai pemimpin. Menurut Jokowi, orang yang bergerak di bidang politik harus bisa membentuk diferensiasi diri. "Kalau sama saja ya masyarakat juga enggak tertarik dong," katanya. Prinsip itu, kata dia, didapat setelah bergelut di bidang wirausaha selama 23 tahun. "Percuma dong 23 tahun di bidang marketing tapi enggak bisa memasarkan diri sendiri," katanya.
Itulah sebabnya kata blusukan identik dengan Jokowi. "Kalau yang lainnya blusukan kan paling dibilang ngikutin Jokowi. Jokowi itu memang trendsetter bukan follower," katanya disambut gelak tawa penonton.
ANGGRITA DESYANI
Topik Terhangat
Karya Penemu Muda | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Bencana Aceh
Baca juga:
Sambut Ramadan, Peziarah Makam Gus Dur Meningkat
Haidar: Mari Jadikan Puasa Kita Puasa Spiritual
Menteri Agama: Ada Kemungkinan Awal Puasa Berbeda
Awal Ramadan, Gontor Tak Tunggu Pemerintah