TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait menyebar 60 penyidik di 25 sekolah se-Jabodetabek selama masa orientasi siswa baru pekan ini. Penyidik terdiri dari sukarelawan mahasiswa dan elemen masyarakat peduli pendidikan.
Menurut Arist, mereka mengawasi kegiatan di masa orientasi siswa selama sepekan, sejak 15 Juli hingga 21 Juli ini untuk melihat terjadi pelanggaran atau tidak. Tadinya pengawasan hanya akan dilakukan tiga hari sampai hari ini, namun akhirnya diperpanjang. "Ternyata mulainya ospek tidak serentak, jadi kami perpanjang sampai seminggu," ujar dia pada Rabu 17 Juli 2013.
Komnas menyasar sekolah-sekolah yang rawan terjadi tindak kekerasan pada masa orientasi. Kata dia, sukarelawan penyidik itu tidak membuka keberadaan mereka di sekolah. "Investigator kami tidak bilang-bilang bahwa mereka memantau."
Arist enggan menyebut seluruh sekolah yang diawasinya. Sebab, nama-nama sekolah tempat temuan pelanggaran baru akan dibeberkan pada Senin pekan depan. "Kami lihat dulu mana yang dapat teguran."
Dia hanya menunjuk beberapa sekolah, yaitu SMK di Cililitan, STM di Cawang, Jakarta Timur, dan STM Penerbangan, Jakarta Selatan. Nantinya, hasil investigasi Komnas akan diserahkan kepada kepala dinas wilayah terkait.
Sejak tanggal 15 Juli lalu, murid-murid sekolah kembali memasuki masa tahun ajaran baru. Mereka menjalani masa orientasi pekan ini.
ATMI PERTIWI
Terpopuler:
Yusuf Mansur Bantah Investasi Miliaran di Mekah
Muslim Uighur Dipaksa Makan Selama Ramadan
Jokowi: Nama Saya Siapa? Anak Kecil: Sukowi!
Gerindra Siapkan Jokowi Jadi Presiden 2019
Wanita ini Menyesal Dapat Lotere Rp 29 Miliar
Disebut `Sukowi`, Jokowi Mesem