TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pedagang di Blok A Pasar Tanah Abang meragukan kredibilitas PD Pasar Jaya bila kembali mengelola pasar tersebut. Samuel Lie, pedagang pakaian pesta, beralasan kondisi Blok A maupun Blok B dulu kotor dan tidak terawat sebelum kebakaran. "Takutnya fasilitasnya tidak seperti sekarang ini, dulu Blok A dan Blok B kotor dan tidak aman," katanya di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu, 24 Juli 2013.
Menurutnya, lebih baik pasar Blok A dikelola oleh swasta dengan jaminan fasilitas, sehingga pedagang dan pengunjung nyaman. "Lihat saja Blok F, eskalatornya pada mati," kata Samuel.
Hal yang sama juga disampaikan Mufti, pedagang celana dan sendal di lantai tujuh. Menurut Mufti, selain fasilitas yang memadai, keunggulan blok A selama ini adalah kemanan yang terjamin. "Di sini enggak ada preman, nyaman, keamanannya bagus, ada yang nyopet pasti tertangkap," ujarnya.
Mufti mempertanyakan kesiapan PD Pasar Jaya bila kembali mengelola Blok A. Kata Mufti, kebanyakan pasar yang dikelola Pasar Jaya tidak pernah berhasil. "Selama ini PD gagal, pasar yang dikelola tidak bisa berkembang. Apakah dia siap dengan perawatan fasilitas yang mahal?" kata dia.
Hendra, 25 tahun, pedagang sepatu dan sendal, sependapat dengan Mufti. Kalaupun PD Pasar Jaya mau mengambil alih pengelolaan pasar, harus bisa memberikan fasilitas dan akses yang lebih bagus. "Semoga tidak jadi seperti Blok F," ujarnya.
Pemerintah DKI Jakarta akan kembali memiliki Blok A Pasar Tanah Abang setelah pengelola saat ini, PT Primanaya Djan Internasional mengembalikan pengelolaannya kepada PD Pasar Jaya. Awalnya adalah kerja sama Pasar Jaya dengan perusahaan milik Djan tersebut pasca-kebakaran hebat pada 2003. Tapi di tengah jalan, Pasar Jaya menilai kontrak tersebut berat sebelah. Sengketa ini pun dibawa ke pengadilan, dan hingga saat ini tuntutan keduanya masih belum dicabut.
LINDA TRIANITA
Berita Lainnya:
Perbaikan Rel Kereta Tasikmalaya Selesai Sore Ini
Jokowi Ajak Anggota Polri Blusukan
Peretas Situs Presiden SBY Keluar Penjara
Vicky Shu Sahur dengan Air Putih
Warga Usir Guru dan Murid Ahmadiyah di Cianjur