TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah perusahaan penyedia jasa transportasi darat belum memberlakukan kenaikan tarif memasuki musim mudik Lebaran. Hingga H-10 Lebaran, mereka masih memasang harga normal meski jumlah pemudik sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kenaikan.
Menurut Wawan Rahardi, 34 tahun, dari PO Krui Putra, tarif kelas ekonomi masih sama seperti hari-hari biasa. Mereka mematok harga Rp 130 ribu untuk kelas ekonomi non-AC. Sedangkan untuk kelas ekonomi AC masih berada di kisaran Rp 150 ribu. "Itu masih sama setelah kenaikan harga BBM," katanya di Terminal Kalideres, Jakarta, Senin, 29 Juli 2013.
Dia mengatakan, permintaan tiket bagi para pemudik yang hendak menuju Bandar Lampung juga sudah mulai mengalami kenaikan. Meski tidak terlalu signifikan, jumlah permintaan itu disebutnya menunjukkan masyarakat sudah bersiap-siap pulang ke kampung halamannya. "Kalau ekonomi AC sudah penuh hingga H-7 Lebaran. Yang tersisa tinggal non-AC," kata dia.
Saat kelas ekonomi belum mengalami kenaikan tarif, perusahaan bus eksekutif justru memberikan potongan harga hingga 40 persen. Menurut Ansari, karyawan PO Pahala Kencana, penurunan tarif itu dilakukan menyusul semakin rendahnya minat masyarakat menggunakan bus eksekutif. Soalnya, keberadaan mereka kian tergeser oleh jasa penerbangan yang menawarkan harga yang tidak jauh berbeda.
"Kalau tidak diberikan potongan harga, kami pasti bakal kalah oleh pesawat," ujar dia. Penurunan tarif itu disebutnya berlaku untuk rute Jakarta-Surabaya dan Jakarta-Malang. Kedua rute itu diberikan potongan harga dari Rp 540 ribu menjadi 350 ribu.
Akan tetapi, hal tersebut tidak berlaku bagi rute lain yang tidak dilalui pesawat terbang. Dia mencontohkan, rute Jakarta-Madura yang mengalami kenaikan sebesar Rp 20 persen. "Sebelumnya tiketnya Rp 330 ribu dan sekarang jadi Rp 460 ribu karena memang tidak ada pesawat yang menuju Madura," kata dia.
Pantauan Tempo, situasi di Terminal Kalideres hingga H-10 Lebaran masih terlihat normal. Meski begitu, antrean penumpang sudah mulai terjadi di depan loket penjualan tiket bus Antar Kota Antar Provinsi.
Para calon penumpang itu juga banyak yang membawa barang bawaannya dalam kardus maupun koper besar. Beberapa di antara mereka juga kelihatannya merupakan satu keluarga yang hendak pulang ke kampung halamannya.
DIMAS SIREGAR