TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta menggandeng salah satu yayasan keagamaan yang ada di sekitar Pasar Tanah Abang. Yayasan bernama Said Naum ini akan digandeng untuk ikut menampung pedagang yang tidak masuk ke Blok G. "Yayasan tersebut letaknya strategis ada di pinggir jalan," kata Wali Kota Jakarta Pusat, Saefullah, di kantor Bazanas pada Senin, 5 Agustus 2013.
Saefullah menjelaskan yayasan ini punya lahan sekitar dua hektar lebih. Sebagian lahan sudah dibangun untuk Masjid Al-Makmur dan Madradah. Nah, rencananya sisa tanah seluas 1,5 hektar akan digunakan untuk menampung para pedagang yang tidak masuk di Blok G.
Menurut Saefullah, nanti pedagang akan dikenakan sewa atas kesepakatan bersama dengan yayasan. "Cara ini ampuh sekaligus mencegah pedagang baru yang butuh lapak," ujarnya.
Yayasan sudah berkoordinasi dengan Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan DKI Jakarta untuk masalah perizinan. Kemungkinan akhir tahun ini sudah bisa digunakan. Dia memperkirakan lahan tersebut bisa menampung 100 pedagang lebih.
Saefullah menambahkan, persiapan relokasi pedagang ke Blok G sudah 90 persen berjalan. Hingga ditutup pada Ahad 4 Agustus 2013 lalu, tercatat ada 961 pedagang sudah mendaftar. Padahal jumlah pedagang liar hanya 800-an. "Sudah memenuhi kuota," ujarnya. Dia memastikan bahwa 11 Agustus 2013 akan ada penertiban besar-besaran. Termasuk memindahkan rumah pemotongan hewan yang sering dikeluhkan.
Bekas kios RPH ini, Safullah melanjutkan, akan dijadikan tempat parkir. Sehingga tidak ada lagi parkir berkeliaran. "Untuk pendekatan kami berkali-kali buka bersama dengan perwakilan pedagang dan tokoh sekitar," ujarnya.
SYAILENDRA
Berita Lainnya: