Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lulung: Seluruh Tanah Abang Saya Bagi-bagi  

image-gnews
Para pedagang melengkapi formulir dan kupon undian pada saat pengundian relokasi pedagang Blok G Pasar Tanah Abang di Kantor Walikota Jakarta Pusat,  (19/8). ANTARA/Nizar Arsyadani
Para pedagang melengkapi formulir dan kupon undian pada saat pengundian relokasi pedagang Blok G Pasar Tanah Abang di Kantor Walikota Jakarta Pusat, (19/8). ANTARA/Nizar Arsyadani
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan pedagang kaki lima di Pasar Tanah Abang harus menyisihkan uangnya untuk membayar sejumlah pungutan kepada anak-anak wilayah. Menurut Abraham Lunggana alias Lulung, anak-anak wilayah itu warga sekitar yang memanfaatkan berlarut-larutnya penertiban PKL sebagai mata pencarian.

Menurut Lulung, uang hasil pungutan dari PKL itu tidak dinikmati sendiri oleh anak wilayah. Uang pungli itu juga mengalir ke aparat pemerintah setempat hingga ke beberapa pejabat tinggi di negeri ini. “Seperti lingkaran setan lah,” kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu dalam wawancara dengan TEMPO di kantornya di lantai 9 gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis, 15 Agustus 2013. Berikut petikan wawancaranya.

Siapa saja yang menerima  setoran hasil pungutan anak wilayah dari PKL?

Saya tahu yang koordinir itu kepala kelompok pedagang. Pedagang ada 100, kelompoknya ada 3. Pengurusnya ada ketua, bendahara, sekretaris. Jumlah mereka 30 orang. Satu koordinator pedagang punya 150 pedagang. Mereka berkoordinasi dengan anak-anak wilayah. Mereka punya wilayah dari depan Masjid Al Makmur hingga Jembatan Tinggi adalah anak-anak dari RW 7 dan RW 9. Seberang stasiun anak-anak dari wilayah RW 1 dan RW 4. Jadi, empat RW yang berkepentingan karena anak-anak situ yang tiap hari di pasar.

Mereka ini kelompok pedagang yang PKL atau yang dikelola oleh perusahaan Anda?

Bukan. Ini yang pedagang kaki lima. Saya enggak ikut. Hanya 30 orang yang mengelola PKL.

Jumlah PKL begitu banyak, kok jumlah mereka hanya 30. Sedikit banget?

Memang begitu sampai hari ini.

Mereka punya anak buah untuk memungut langsung ke PKL?

Mungkin ya. Saya enggak tahu. Dia (PKL) lewatnya kepala kelompok pedagang. Ngapain susah-susah, yang mengorek juga kepala kelompok pedagang. Nanti setornya sama anak-anak wilayah itu, anak wilayah setornya sama RW. RW setor ke kemudian, kemudian, kemudian. Ini jadi lingkaran setan. (tertawa lebar).

Bagaimana menentukan warga di sekitar itu jadi anak wilayah memungut uang dari PKL?

RW–RW itu enggak ada yang berani sentuh kecuali anak saya, kecuali saya. Seluruh anak Tanah Abang ada delapan kelurahan itu, saya bagi-bagi. Di jembatan itu, saya bilang, kamu (RW) saya minta satu kelurahan tujuh orang, kerja di sini ya, gitu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pungutan uang itu bukannya pemerasan?

Saya bilang itu mau sama mau. Para pedagang (PKL) tidak merasa diperas. Nih, datang pedagang dari luar. Emang bisa ente cari tempat sendiri. Objektif ya. Nah, pasti kan ente cari orang di situ. Ketemulah. Lalu misalnya sepakat tiga bulan menyewa satu juta, dua juta, lima ratus ribu. Jadi, syaratnya apa? Mau taruh barang di sini atau di gudang, lalu ada uang kemanan, kebersihan.

Setorannya sampai ke Anda?

Apanye? Aduh kamu…

Mungkin uang beginian recehan buat Anda?

Enggak-enggak gini ya, minta maaf ya, bukannya sombong, bukannya riya, bukan. Saya tuh Maulid aje enggak  cukup 500 juta. Saya hitung ya Lebaran saya mesti mengeluarkan duit Rp 3 miliar minimal. Lebaran kemarin alhamdulillah Rp 3,5 miliar. Habis Lebaran, Lebaran Haji nih, saya enggak mungkin kurban 20 ekor (sapi). Enggak mungkin. Majelis taklim berapa dan gilanya lagi, kawan-kawan yang jualan tuh antar (hewan kurban). Mereka bilang, "Pak beli dari saya.  Kan, enggak  boleh diutang kalau mau kurban. Ya, beli sembarangan aje, berapa aje, deh. Pakai gaya kayak gitu. Ntar beli beli beli, ntar over, barangkali jadi Rp 20 juta. Habis Lebaran ini yang paling deket apa coba? Isra' Mi'raj, 17 Agustus.

Polisi sudah menangkap dua orang karena disangka memeras PKL.  Apa tanggapan Anda?

Berita bohong. Masalah anak Tanah Abang jujur, itu bukan orang-orang saya. Bukan anggota saya. Tapi itu masyarakat Tanah Abang. Kalau saya yang dituakan, saya tempat mengadu, enggak? Pasti, dong. Saya menciptakan lapangan kerja formal 7.000 orang di Tanah Abang sampai HI (Hotel Indonesia). Perusahaan saya bergerak di bidang jasa sekuriti dan lahan parkir. PT Putraja Perkasa, PT Tujuh Fajar Gemilang, PT Tirta Jaya Perkasa, PT Sakom Nusantara. Terbalik kalau saya dibilang preman. Belum masuk penjara. Kalau memperbaiki preman jadi orang benar, iya. 

Lalu menurut Anda siapa preman itu?

Enggak ada. Makanya saya bilang orang yang bisa menunjukkan itu polisi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

2 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

2 hari lalu

Terdakwa kasus tindak pidana penodaan agama Panji Gumilang (tengah kemeja kuning) saat hendak meninggalkan ruang persidangan di Pengadilan Negeri Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 20 Maret 2024. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.


Zulhas Klaim Kondisi Ekonomi Pasar Tanah Abang di Atas Rata-rata, Pengamat: Musiman Menjelang Ramadan

12 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau pasar pakaian Blok A Tanah Abang, Jakarta, Kamis 14 Maret 2024. Zulkifli Hasan mengunjungi Blok A Pasar Tanah Abang untuk melihat secara langsung para pedagang  penjual barang lokal menjelang hari raya Lebaran Idul Fitri nanti. TEMPO/Tony Hartawan
Zulhas Klaim Kondisi Ekonomi Pasar Tanah Abang di Atas Rata-rata, Pengamat: Musiman Menjelang Ramadan

Ekonom Celios tanggapi klaim Mendag Zulkifli Hasan atau Zulhas tentang geliat ekonomi Pasar Tanah Abang yang melebihi rata-rata.


Sejarah Pasar Tanah Abang dan Berapa Rata-rata Omset Harian Pedagang Pakaian

14 hari lalu

Warga berbelanja di Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Menurut pedagang penjualan busana muslim mulai mengalami peningkatan sekitar 20 persen pada awal bulan suci ramadhan. ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso
Sejarah Pasar Tanah Abang dan Berapa Rata-rata Omset Harian Pedagang Pakaian

Pasar Tanah Abang pertama kali didirikan oleh Yustinus Vinck pada 1735.


81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

16 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memotong tumpeng bersama istrinya, Wury Estu Handayani saat mengadakan tasyakuran hari ulang tahunnya di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 11 Maret 2020. Ma'ruf Amin hari ini berulang tahun yang ke-77. TEMPO/Friski Riana
81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.


Pasar Tanah Abang di Awal Puasa Ramadan Ramai Pengunjung

16 hari lalu

Suasana Pasar Tanah Abang lantai 2, toko penjual baju muslim ramai pengunjung pada Senin, 11 Maret 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Pasar Tanah Abang di Awal Puasa Ramadan Ramai Pengunjung

Pasar Tanah Abang di awal Ramadan ramai pengunjung. Namun, tak semua pemilik toko kebanjiran pembeli.


Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

19 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?


Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

20 hari lalu

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar
Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?


69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

21 hari lalu

Wakil Gubernur Deddy Mizwar memeriksa barisan saat upacara Resimen Mahasiswa Mahawarman di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 11 Januari 2017. TEMPO/Prima Mulia
69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.


Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

22 hari lalu

Ilustrasi kereta MRT (Mass Rapid Transit) di Jakarta, Indonesia.
Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?