TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Pusat Serikat Pekerja Aneka Industri Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPAI FSMPI), Nyumarno, mengatakan aparat Polres Metro Kabupaten Bekasi melakukan tindakan represif terhadap pekerja PT Kalbe Farma Tbk yang sedang menggelar aksi mogok kerja di depan pabriknya, Kawasan Industri Delta Silicon, Lippo Cikarang, Bekasi.
“Kejadiannya tadi malam pukul 21.17 WIB, puluhan luka-luka dan satu ditahan,” ucap Nyumarno melalui pesan pendek kepada Tempo, Jumat, 13 September 2013.
Namun ia enggan memerinci berapa total korban dari kejadian itu. Serta tidak mau menyebutkan siapa buruh yang ditahan Polres Metro Kabupaten Bekasi tersebut.
Selain luka-luka, Nyumarno melanjutkan, akibat tindakan represif aparat, kendaraan para buruh farmasi tersebut mengalami kerusakan. “Puluhan motor rusak,” kata dia.
Menurut Nyumarno, saat ia dan beberapa buruh lainnya melakukan protes ke Polres Metro Kabupaten Bekasi, tindakan represif juga kembali mereka terima. “Kami ditembakin dengan gas air mata,” ujar Nyumarno.
Nyumarno menuturkan, kejadian ini berawal saat anggota Brigade Mobile (Brimob), yang berada di dalam pagar pabrik, memprovokasi buruh yang mogok karena menuntut hak normatif pekerja terkait kenaikan upah minimum di PT Kalbe Farma yang belum selesai. “Terjadi adu mulut antara Brimob dan peserta mogok yang di luar pagar, yang hanya sekitar 40 orang,” kata dia.
Tiba-tiba, ia menambahkan, Brimob yang di dalam mendorong pintu pagar dan keluar, kemudian langsung memukuli massa dengan menggunakan rotan dan tongkat PHH. Mereka lalu merobohkan sepeda motor, merusak, memukuli, dan menendangi sepeda motor peserta mogok kerja.
LINDA TRIANITA