TEMPO.CO, Jakarta - Warga bantaran Waduk Ria Rio, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, menilai Rumah Susun Sederhana Sewa Pinus Elok, Cakung, Jakarta Timur, belum siap huni. Akibatnya, mereka ragu direlokasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Kemarin, saya dan beberapa orang datang ke rusun, ternyata masih kotor dan belum siap dihuni," ujar Yadi Ardan, 52 tahun, humas RW 15 Waduk Ria Rio di Kantor Kecamatan Pulogadung, Selasa, 24 September 2013. Selain kotor, kata dia, belum ada fasilitas yang dijanjikan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, seperti televisi, kasur, dan kulkas.
Kepala Unit Pengelola Rumah Susun Wilayah Timur, Jefyodya Julian, membantah penilaian warga. Menurut dia, Rusun Pinus Elok sudah siap dihuni. "Memang sekarang masih kotor, tapi saya jamin akhir bulan sudah siap ditempati," ujar Jefyodya.
Soal fasilitas, dia mengatakan, sudah ada beberapa barang di gudang. "Belum kami pindahkan karena takut rusak dan hilang. Jadi, menunggu mereka masuk dan dipindahkan sendiri,” katanya.
Ratusan warga RT 06 dan 07, RW 15, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, yang tinggal di bantaran Waduk Ria Rio melakukan aksi walk out saat akan dilakukan pengundian penempatan rusun. Alasannya, banyak hal teknis yang belum jelas menyangkut relokasi Ke Rusun Pinus Elok. Di antaranya, belum ada batas yang jelas antara tanah yang akan digunakan untuk pelebaran Waduk Ria Rio dan yang sudah dibebaskan oleh PT Pulo Mas Jaya. Jumlah uang kompensasi yang dianggap terlalu kecil juga menjadi alasan penolakan warga.
TIKA PRIMANDARI