TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya menyiagakan sekitar 5.000 personel untuk mengawal unjuk rasa yang diklaim melibatkan sekitar 30 ribu buruh Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), hari ini, Kamis, 17 Oktober 2013.
"Total pengamanan unjuk rasa hari ini 5.564 orang," kata juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Kamis, 17 Oktober 2013. Jumlah tersebut terdiri atas 1.206 personel dari Polda Metro Jaya untuk membantu 2.760 personel dari Polres Jakarta Pusat.
Selain itu, sebanyak 650 personel dari Mabes Polri dan 248 personel pemerintah DKI Jakarta turut siaga. "Mereka disiagakan di titik unjuk rasa seperti Istana Negara, Jalan MH Thamrin, kantor DPR/MPR, dan kantor Kemenakertrans," kata Rikwanto.
Menurut Rikwanto, jika aksi unjuk rasa menimbulkan kemacetan, polisi juga akan memberlakukan pengalihan arus lalu lintas. Pantauan Tempo di lapangan, pengunjuk rasa bergerak dari Bundaran HI ke arah Jalan Medan Merdeka sejak pukul 11.00 WIB.
Akibatnya, kendaraan tak bisa bergerak akibat buruh memadati empat jalur jalan protokol tersebut. Polisi menghentikan arus lalu lintas sebelum Bundaran HI dari arah Semanggi. Layanan publik seperti Transjakarta pun terjebak dalam kemacetan sepanjang hampir 2 kilometer.
KSPSI menuntut penyesuaian upah minimum, penghapusan outsourcing, dan segera diberlakukannya sistem jaminan sosial yang layak bagi para buruh.
M. ANDI PERDANA