TEMPO.CO, Bekasi - Kepolisian Resor Kota Bekasi membongkar makam seorang pelajar sekolah menengah atas berinisial A, 17 tahun, yang diduga menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan. Langkah ini dilakukan untuk mencari bukti adanya pemerkosaan dan pembunuhan itu. "Korban meninggal tidak wajar," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Bekasi, Komisaris Deddy Murti Haryadi, Selasa, 29 Oktober 2013.
Menurut Deddy, korban ditemukan tewas di rumahnya di Kampung Pahlawan Setia, Desa Pahlawan Setia, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, 7 Oktober 2013. Polisi menemukan indikasi adanya tindak kekerasan terhadap korban. Misalnya saja, ada bercak darah di kelamin korban. Selain itu, ada luka memar di leher seperti bekas cekikan.
Namun, saat korban akan diotopsi, keluarga tidak mengizinkan. Korban akhirnya dimakamkan. "Kami tetap menyelidiki dugaan pembunuhan itu meski tanpa hasil otopsi," kata Deddy.
Setelah dua pekan korban dimakamkan, keluarga baru memberi izin untuk dilakukan otopsi. Karena itu, polisi akan membongkar makam dan mengirim jasad korban ke rumah sakit. "Kami sudah mencurigai beberapa orang yang diduga sebagai pelaku," kata Deddy.
ADI WARSONO
Berita Terpopuler:
Nasihat MUI buat FPI dan Jokowi Soal Lurah Susan
Satu Ekor Kuda Prabowo Seharga Rp 3 Miliar
Rapat DPR Semalam, Jokowi 'Dibantai' Soal Ria Rio
Bajak Laut Somalia Takut Lagu Britney Spears
Ahok: Indonesia Butuh Pemimpin yang Bisa Perang
Dua Lurah Diincar FPI, Wali Kota Jaksel Waspada
Baca Juga: