TEMPO.CO , Jakarta: Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, sedang merancang program pengadaan CCTV di sekolah-sekolah se-Jakarta mulai tahun depan. Namun, mereka tidak mungkin langsung dilaksanakan secara serempak.
"Pengadaannya pun disesuaikan dengan anggaran yang disetujui nantinya," kata Taufik kepada Tempo, Sabtu, 2 November 2013. Saat ini, pengadaan CCTV sedang dalam tahap penggodokan. "Semoga saja dapat cepat diselesaikan agar dapat segera direalisasi tahun depan."
Beberapa waktu lalu Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyarakan pengadaan CCTV di setiap sekolah. Pernyataan itu keluar dari mulut Ahok -sapaan akrab Basuki, ketika mencuat kasus tersebarnya video mesum oleh siswa di salah satu sekolah menengah pertama di Jakarta. "Harus ada CCTV jika begitu," kata Ahok.
Dalam video tersebut tampak seorang siswa dan siswi saling raba. Mereka pun seolah tak segan membuka pakaian dan berhubungan seksual. Adegan yang dilakukan di sebuah ruang kelas itu disaksikan oleh empat teman mereka.
Taufik menegaskan, meski nantinya CCTV terpasang, yang terpenting adalah bagaimana membangun budi pekerti dan karakter siswa ke arah positif. Sebab, jika sudah dipasang CCTV, kegiatan pornografi dan pornoaksi bisa dilakukan oleh anak-anak di mana saja. "Di rumah mereka masing-masing bisa," katanya.
Inti masalahnya sekarang, kata dia, bukanlah apa sanksi bagi para oknum di dalam video itu. Sebab, tanpa diberikan sanksi pun siswa yang terekam dalam video, baik pelaku ataupun keempat temannya, sudah terkena sanksi sosial dari masyarakat luas.
Penanganan secara edukatif dinilai sebagai cara paling ampuh untuk memberikan 'hukuman' bagi mereka. "Tidak hanya pelaku dan teman-temannya, tapi 610 siswa di SMP 4, dan 400 ribu siswa SMP se-Jakarta," katanya.
AMRI MAHBUB
Berita Terkait
Ayah Pelaku Video Mesum SMP 4 Segera Diperiksa
Penjual Ayam Cabuli Gadis Belia
Pengacara Hercules Ajukan Saksi Meringankan
Suami Eddies Adelia Tersandung Dua Kasus Penipuan
Sejam Bersitegang dengan Polisi, Buruh Bubar