Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pelajar Bajak Bus, Pengamat: Itu Tindakan Kriminal  

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
Sejumlah siswa SMU Surabaya, melakukan sujud syukur di tengah jalan usai pengumuman Ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2010/2011 di Surabaya, Jatim, Senin (16/5). Menurut Dinas Pendidikan (Diknas) Jatim, Tingkat kelulusan SMU Jatim mencapai 99,75 persen, sementara SMK mencapai 99,90 persen.  Dari 203.466 siswa SMU/SMK seJatim yang mengikuti UN  sebanyak 559 siswa dinyatakan tidak lulus dengan standar nilai kelulusan 5.5. ANTARA/M Risyal Hidayat
Sejumlah siswa SMU Surabaya, melakukan sujud syukur di tengah jalan usai pengumuman Ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2010/2011 di Surabaya, Jatim, Senin (16/5). Menurut Dinas Pendidikan (Diknas) Jatim, Tingkat kelulusan SMU Jatim mencapai 99,75 persen, sementara SMK mencapai 99,90 persen. Dari 203.466 siswa SMU/SMK seJatim yang mengikuti UN sebanyak 559 siswa dinyatakan tidak lulus dengan standar nilai kelulusan 5.5. ANTARA/M Risyal Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 36 pelajar SMA 46 Jakarta Selatan dikeluarkan dari sekolah karena membajak bus untuk tawuran. Koordinator Koalisi Pendidikan, Lody Paat, berpendapat mereka dikeluarkan karena dinilai telah melakukan pelanggaran berat.

“Tindakan sudah kriminal,” kata Lody ketika dihubungi Tempo, Rabu, 13 November 2013. Agar kejadian tak kembali terulang, Lody meminta pihak sekolah mencari penyebabnya. “Sekolah jangan hanya membuat aturan dan hukuman.”

Menurut Lody, membuat aturan dan hukuman sekolah itu mudah. Namun, yang terpenting adalah sekolah memecahkan persoalan kenapa pembajakan bus bisa terjadi. “Mereka harus memikirkannya. Bagaimana agar hal ini tidak terjadi ke depannya,” ujar Lody.

Ke-36 orang tua siswa ternyata tidak setuju dengan keputusan pihak sekolah. Mereka akhirnya melaporkan kasus ini ke KPAI (Komnas Perlindungan Anak Indonesia). “Saya pikir orang tua siswa mempunyai hak melakukan itu,” ujar Lody.

Anggota Koalisi Pendidikan, Jimmy Paat, mempertanyakan apakah kepala sekolah mengambil keputusan sesuai prodesur, dengan mengadakan rapat bersama guru dan perwakilan orang tua. “Bila dilakukan secara sepihak itu menjadi masalah,” ucap Jimmy.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ke-36 pelajar itu membajak bus pada 17 Oktober lalu. Pembajakan terjadi pada siang hari. Pelajar tersebut ditangkap kepolisian dari Polsek Kebayoran Baru di Taman Puring, Jakarta Selatan. Polisi pun menyita beberapa ikat pinggang berkepala besi. 

SINGGIH SOARES

Terpopuler
Ini Kejanggalan Tuduhan Jilbab Hitam pada Tempo
Dituding Peras Mandiri, Ini Jawaban Tempo
Mandiri Ungkap Kebohongan Jilbab Hitam
Kompasiana: Tulisan Jilbab Hitam Provokatif
Protes, Pria Ini Paku Penisnya di Trotoar
Ucapan Talak Enji Berawal dari Sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Tangkap Pelajar SMK Terlibat Tawuran yang Tewaskan Siswa SMP

29 Mei 2022

Ilustrasi tawuran. TEMPO/Iqbal Lubis
Polisi Tangkap Pelajar SMK Terlibat Tawuran yang Tewaskan Siswa SMP

Polisi menangkap satu orang pelaku tawuran yang mengakibatkan seorang pelajar sekolah menengah pertama (SMP) berinisial F (17) tewas.


Kak Seto Inginkan Satgas Perlindungan Anak Sampai Tingkat RT

28 Agustus 2021

Kak Seto tenar berkat acara anak-anak di stasiun televisi TVRI bersama Si Komo. Pria lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia sempat menjadi asisten pemilik Taman Kanak-kanak Pak Kasur. Instagram/@kaksetosahabatanak
Kak Seto Inginkan Satgas Perlindungan Anak Sampai Tingkat RT

Melihat tingkat kekerasan terhadap anak terus meningkat, Kak Seto menginginkan Indonesia memiliki Satgas Perlindungan Anak hingga tingkat RT.


Aduannya soal Anjay Dijawab Komnas Anak, Lutfi Agizal: Alhamdulillah

29 Agustus 2020

Lutfi Agizal. (Instagram - @lambe_turah)
Aduannya soal Anjay Dijawab Komnas Anak, Lutfi Agizal: Alhamdulillah

Laporan Lutfi Agizal soal kata anjay akhirnya dijawab Komnas Perlindungan Anak pada Sabtu, 29 Agustus 2020, lewat rilis resmi mereka.


Ingin Advokasi Anak Tahanan Rusuh 22 Mei, KPA Akan Usahakan Ini

24 Juli 2019

Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, mendengarkan penjelasan pengasuh Pondok Panti Asuhan Gus Mad (kiri) di Pondok Pesantren Yatim Piatu Dhuafa Bayi Terlantar Millinium Roudlotul Jannah, Candi, Sidoarjo, Jawa Timur, 3 Agustus 2015. Kunjungannya terkait informasi pelanggaran hak anak yang di asuh. ANTARA/Umarul Faruq
Ingin Advokasi Anak Tahanan Rusuh 22 Mei, KPA Akan Usahakan Ini

Komnas Perlindungan Anak berkonsentrasi ingin membebaskan anak yang disangka melakukan tindakan melanggar hukum.


Satu Tewas Dalam Tawuran Pelajar di Cileungsi

14 September 2018

123rf.com
Satu Tewas Dalam Tawuran Pelajar di Cileungsi

Polisi telah menangkap 18 siswa yang diduga terlibat dalam tawuran pelajar di Jalan Raya Cileungsi-Jonggol Desa Cileungsi Kidul.


Tawuran Sadistis, KPAI: Sekolah Jangan Cuci Tangan

8 September 2018

Kepolisian Resor Jakarta Selatan menunjukan satu dari 10 tersangka tawuran yang menyebabkan siswa SMA Muhammadiyah 15 tewas, Kamis, 6 September 2018. Tempo/Imam Hamdi
Tawuran Sadistis, KPAI: Sekolah Jangan Cuci Tangan

KPAI meminta pihak sekolah jangan cuci tangan dengan mengeluarkan siswa pelaku tawuran dari sekolah.


Tawuran Pelajar Direncanakan Lewat Medsos, Polisi Bakal Patroli Siber

6 September 2018

AH, siswa SMA Muhammadiyah 15, menjadi korban di tawuran pada Sabtu, 1 September 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Tawuran Pelajar Direncanakan Lewat Medsos, Polisi Bakal Patroli Siber

Pada tawuran kelompok Sparatiz dengan Redlebbels didahului tantangan lewat Line dan Instagram.


Polisi Tetapkan 10 Tersangka Tawuran Sadistis Remaja di Kebayoran Lama

6 September 2018

Kepolisian Resor Jakarta Selatan menunjukan satu dari 10 tersangka tawuran yang menyebabkan siswa SMA Muhammadiyah 15 tewas, Kamis, 6 September 2018. Tempo/Imam Hamdi
Polisi Tetapkan 10 Tersangka Tawuran Sadistis Remaja di Kebayoran Lama

Tawuran pelajar sadistis yang melibatkan dua geng remaja menyebabkan seorang pelajar SMA Muhammadyah tewas.


10 Kamera CCTV Pengawas Tawuran di Pasar Rumput Belum Terpasang

5 September 2018

Ilustrasi pemantauan jalan raya dengan Closed Circuit Television (CCTV). ANTARA/Rivan Awal Lingga
10 Kamera CCTV Pengawas Tawuran di Pasar Rumput Belum Terpasang

Hingga saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum memasang kamera pengawas atau CCTV di Pasar Rumput, meski marak tawuran di daerah itu.


Pelaku Tawuran di Kebayoran Terlacak, Polisi Tangkap 29 Pelajar

4 September 2018

Ilustrasi tawuran. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Pelaku Tawuran di Kebayoran Terlacak, Polisi Tangkap 29 Pelajar

Polisi bertindak tegas kepada pelajar-pelajar yang terlibat tawuran itu karena perilaku mereka cenderung sadistis.