Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Mie Bangka Ahok di Rumah Megawati  

Editor

Sutji Decilya

image-gnews
Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama. TEMPO/Tony Hartawan
Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bertemu dengan Megawati Soekarno Putri, belakangan ini itu sudah menjadi hal biasa. Berbeda jika Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama yang bertemu mantan presiden itu pada akhir pekan. Kehebohan pun terjadi.

Semula hanya sekitar lima pewarta yang menunggu Jokowi di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar Nomor 27, Jakarta Pusat. Ketika Basuki alias Ahok datang, tiba-tiba saja jumlah pewarta menjadi hampir 20 orang.

Jokowi dan Ahok memang dijadwalkan menghadiri Kirab Budaya dalam festival keraton sedunia yang diselenggarakan di Monumen Nasional, Ahad, 8 Desember sore ini. Namun mereka menyempatkan diri datang ke kediaman Megawati sebelum acara dimulai.

Di rumah Mega, tampak sejumlah tokoh seperti Ribka Tjiptaning, Teten Masduki, hingga Komaruddin Hidayat. Bergelas-gelas kopi tampak tandas menyisakan ampasnya. Aneka bungkus camilan juga berserakan di trotoar depan rumah Ketua Umum PDI Perjuangan ini. Hingga pukul 14.00 WIB, Jokowi dan Ahok belum juga memberi tanda akan meninggalkan rumah Megawati.

Baru sekitar pukul 14.30, seorang petugas keamanan rumah Megawati membuka pintu gerbang. Dari kejauhan, tampak Jokowi mengenakan kemeja putih dipadu pantalon hitam berjalan keluar didampingi Basuki yang mengenakan kemeja kotak-kotak biru. Keduanya tampak cengengesan melihat wartawan. "Walah ada wartawan toh, tahu gitu diajak makan sekalian," kata Basuki. Jokowi hanya senyum-senyum.

Kepada wartawan, Basuki mengaku hanya mengobrol santai dengan tamu-tamu yang ada di dalam kediaman Megawati. "Bu Mega kan pernah makan Mie Bangka. Nah, daripada jauh-jauh ke sana, saya yang buatkan. Ini saya bawa ibu dan kakak saya yang jago bikin Mie Bangka," kata Ahok.

Basuki menuturkan, acara santai ini hanya diisi dengan obrolan sehingga tidak perlu izin dari Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subiyanto. "Cuman ngobrol masakan, temanya masak," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jokowi mengatakan, topik acara di rumah Megawati kali ini mengenai masak-memasak. Ia mengaku menyumbang sayur lodeh. "Tapi lebih jos uenak tenan masakan Pak Basuki," katanya.

Setelah menjawab wartawan, keduanya memasuki mobil masing-masing. "Siap-siap Kirab Budaya," ujar Jokowi.

SYAILENDRA


Terpopuler:
Demokrat Ingin Ruhut dan Boni Hargens Berdamai  
Pendukung Jokowi Nyapres Beraksi di Monas
Jokowi: Perbaikan dalam Pelayanan Butuh Waktu
Kasus Pembunuhan, Tante Heny Tinggal di Kos Mewah
Kasus Pembunuhan, Tante Heny Dikenal Ramah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari Ini Ahok Luncurkan Buku di Gedung Filateli, Isinya Apa Saja?

16 Agustus 2018

Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menunjukan buku karya Basuki Tjahaja Putnama berjudul Kebijakan Ahok di Gedung Filateli, Sawah Besar, Jakarta Pusat, 16 Agustus 2018. TEMPO/Imam Hamdi
Hari Ini Ahok Luncurkan Buku di Gedung Filateli, Isinya Apa Saja?

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok meluncurkan buku berjudul Kebijakan Ahok di Gedung Filateli, Sawah Besar, Jakarta Pusat.


Ini Kelompok yang Teriak Hidup Ahok di Peresmian Lapangan Banteng

26 Juli 2018

Pendukung Basuki - Djarot membentangkan spanduk saat peresmian revitalisasi kompleks Lapangan Banteng, di Jakarta, Rabu, 25 Juli 2018. Aksi ini berlangsung selama 5 menit sebelum dubuarkan oleh petugas keamanan. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Ini Kelompok yang Teriak Hidup Ahok di Peresmian Lapangan Banteng

Saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmikan Lapangan Banteng, simpatisan mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berteriak hidup Ahok.


Pesan Djarot untuk Pendukung Ahok-Djarot yang Belum Move On

15 Oktober 2017

Suasana acara Kaleidoskop dan Terima Kasih Untuk Ahok-Djarot di Lapangan Banteng, 14 Oktober 2017. TEMPO/M. YUSUF MANURUNG
Pesan Djarot untuk Pendukung Ahok-Djarot yang Belum Move On

Djarot menyadari banyak pendukung Ahok-Djarot yang belum sanggup melepas kepergiannya.


Pidato Terakhir, Gubernur Djarot Sebut Salam Ahok buat Relawan

14 Oktober 2017

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menghadiri acara Kaleidoskop dan Terima Kasih Untuk Ahok-Djarot di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Dalam acara yg diselenggarakan oleh para relawan itu, Ahok menyampaikan pidato terakhirnya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Foto: TEMPO/M. YUSUF MANURUNG
Pidato Terakhir, Gubernur Djarot Sebut Salam Ahok buat Relawan

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menghadiri Kaleidoskop dan Terima Kasih Untuk Ahok-Djarot dan menyampaikan pidato terakhir.


Alasan Balai Kota Batasi Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot

14 Oktober 2017

Salah satu karangan bunga yang berisi ucapan terima kasih pada mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Punama (Ahok) serta Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang memenuhi sudut Balai Kota DKI Jakarta, 9 Oktober 2017. Tempo/Ilham Fikri
Alasan Balai Kota Batasi Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot

Sekda DKI Jakarta Saefullah mengatakan arus karangan bunga untuk Ahok-Djarot mulai dibatasi menjelang pelantikan gubernur dan wakil gubernur baru.


Nafa Urbach Ikut Nyanyi dan Joget di Lapangan Banteng

14 Oktober 2017

Nafa Urbach dan Lita Zen ikut memeriahkan  acara Kaleidoskop dan Terima Kasih Gubernur 2012-2017 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, 14 Oktober 2017. TEMPO/Maria Fransisca
Nafa Urbach Ikut Nyanyi dan Joget di Lapangan Banteng

Artis Nafa Urbach ikut memeriahkan acara Kaleidoskop dan Terima Kasih untuk Ahok-Djarot dengan bernyanyi dan berjoget di Lapangan Banteng, Jakarta.


Polisi Kerahkan 567 Personel Jaga Acara Relawan Ahok-Djarot

14 Oktober 2017

Suasana acara Kaleidoskop dan Terima Kasih Untuk Ahok-Djarot di Lapangan Banteng, 14 Oktober 2017. TEMPO/M. YUSUF MANURUNG
Polisi Kerahkan 567 Personel Jaga Acara Relawan Ahok-Djarot

Kabag Ops Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Asfuri mengatakan telah menyiapkan 567 personel gabungan untuk menjaga acara Terima Kasih untuk Ahok-Djarot.


Ribuan Orang Padati Kaleidoskop dan Terima Kasih Ahok-Djarot

14 Oktober 2017

Suasana acara Kaleidoskop dan Terima Kasih Untuk Ahok-Djarot di Lapangan Banteng, 14 Oktober 2017. TEMPO/M. YUSUF MANURUNG
Ribuan Orang Padati Kaleidoskop dan Terima Kasih Ahok-Djarot

Forum Komunitas Relawan Basuki-Djarot (BaDja) menggelar kaleidoskop dan Terima Kasih Ahok-Djarot di Lapangan Banteng, yang mengundang 10.000 relawan.


Djarot Berakhir, Relawan Gelar Pesta di Lapangan Banteng

14 Oktober 2017

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyapa warga Jakarta saat meninggalkan Balai Kota Jakarta, 13 Oktober 2017.  Posisi Djarot akan digantikan oleh Anies Baswedan dan Sandiaga Uno pada Senin, 16 Oktober 2017. TEMPO/Larissa
Djarot Berakhir, Relawan Gelar Pesta di Lapangan Banteng

Menjelang berakhirnya masa tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, relawan menggelar pesta di Lapangan Banteng.


Bunga untuk Ahok-Djarot Roboh, Saksi: Tak Ada Orang yang Merusak

12 Oktober 2017

Seorang pria berjalan di antara karangan bunga yang berisi ucapan terima kasih pada mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Punama (Ahok) serta Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang memenuhi sudut Balai Kota DKI Jakarta, 9 Oktober 2017. Tempo/Ilham Fikri
Bunga untuk Ahok-Djarot Roboh, Saksi: Tak Ada Orang yang Merusak

Sebuah foto menampilkan karangan bunga untuk Ahok-Djarot di Lapangan Banteng roboh. Saksi membantah roboh karena ditendang orang berpakaian putih.