TEMPO.CO, Jakarta - Korban jiwa akibat kecelakaan kereta api listrik tujuan Stasiun Serpong-Tanah Abang dengan truk tangki bahan bakar minyak di perlintasan Bintaro Permai, Senin, 9 Desember 2013, bertambah. Korban tersebut adalah Natalia, seorang mahasiswi Universitas Bung Karno, Jakarta. (Mahasiswi Korban Bintaro Akhirnya Meninggal)
Perempuan berusia 23 tahun ini meninggal setelah tim dokter Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, Jakarta Selatan, melakukan upaya pertolongan medis sejak kemarin. "Natalia mengalami luka bakar sampai 70 persen dari leher hingga kaki," kata dokter spesialis anestesi RS Fatmawati, kemarin.
Tim dokter sempat melakukan pembedahan di dada Natalia. Penyebabnya, luka bakar tersebut mengganggu proses pernafasan Natalia.
Kemarin Ibunda Natalia, Dermawan Pasaribu, menceritakan bahwa dia sempat punya firasat sesaat sebelum Natalia menumpang KRL untuk pergi ke Kampusnya di Cikini, Jakarta Pusat. Dermawan mengaku melihat langkah kaki Natalia yang doyong ketika hendak meninggalkan rumah.
"Loh kenapa jalannya doyong, lalu Natali jawab, 'Ah Mama apaan sih'," kata Dermawan bercerita kepada Tempo kemarin.
Sebelum berangkat, Natalia sempat mengganti baju yang dia kenakan. Awalnya Natalia memakai baju berwarna coklat, namun seketika dia berganti baju warna hitam.
Saat itu, Dermawan dan keluarga tak berpikir yang aneh-aneh. Kakak Natalia, Berliana mengatakan kejadian tersebut menggambarkan firasat duka sudah dirasakan Natalia sebelum naik KRL.
Air mata semakin deras mengucur ke pipi Dermawan ketika dia ingat hanya beberapa hari lagi Natalia merayakan hari jadi ke 24 tahun. "Natali ulang tahun tanggal 27 besok," kata ibu rumah tangga berperawakan gemuk dan agak pendek ini.
Berliana sang kakak menambahkan, rasa kesedihan yakni gagalnya rencana perayaan Hari Raya Natal keluarga Pasaribu ini. Salah satu anggota keluarga mereka mengalami musibah tragis.
"Padahal Hari Raya Natal sudah kami rencanakan, tapi malah begini jadinya," kata Berliana sambil menangis.
Sebelumnya, korban jiwa akibat kecelakaan tragis ini berjumlah lima orang. Mereka adalah:
1. Darman Prasetyo, masinis KRL
2. Sofyan Hadi, petugas teknis KRL
3. Agus Suroto, asisten masinis
4. Rosa Kesauliya, penumpang
5. Arisa Maghfira, penumpang
Simak perkembangan kecelakaan kereta api di Bintaro di sini.
INDRA WIJAYA
Lihat juga:
INFOGRAFIS Kronologi Tragedi Bintaro
FOTO Sopir Truk Tragedi Bintaro Dirawat di RSPP
FOTO Bentuk Truk Tangki Usai Tertabrak KRL di Bintaro
Firasat Ibu Korban Tabrakan Kereta Bintaro