TEMPO.CO, Bekasi - PT Kereta Api Indonesia Commuter Jabodetabek mengajak para kepala daerah turut berperan menghilangkan perlintasan kereta yang sebidang. "Untuk meminimalisasi risiko kecelakaan kereta," kata Direktur Komersial PT KAI Commuter Jabodetabek, Makmur Syaheran, Rabu, 11 Desember 2013.
Menurut Makmur, jadwal pemberangkatan kereta komuter akan semakin padat dengan bertambahnya jumlah armada kereta. Menghilangkan perlintasan sebidang menjadi langkah paling efektif dalam menekan risiko kecelakaan. "Harus segera direalisasikan," katanya.
Makmur mencontohkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang telah menyatakan siap menghapus perlintasan sebidang. Sebagai gantinya, pemerintah Jakarta akan membangun jembatan layang dan underpass. "Mudah-mudahan daerah lain mengikutinya," katanya.
Sekretaris Dinas Bina Marga dan Tata Air Pemerintah Kota Bekasi, Ridwan, mengatakan pemerintah setempat baru akan membangun jembatan layang di perlintasan Bulak Kapal, Bekasi Timur. Pembangunan dinyatakan menjadi prioritas setelah terjadi kecelakaan di perlintasan Bintaro, Jakarta Selatan, pada Senin lalu.
Proyek itu sebenarnya sudah dua kali direncanakan, tapi terus gagal karena pemerintah daerah tak mampu menyiapkan lahan seluas 3,5 hektare. "Sedang diusulkan kembali ke Kementerian Pekerjaan Umum," kata Ridwan.
Ridwan menambahkan, sejauh ini baru di perlintasan itu saja yang akan dibangun. Pihaknya belum melakukan kajian ihwal perlintasan sebidang lainnya seperti yang ada di Jalan Juanda dekat Stasiun Bekasi, Pasar Proyek, Pasar Baru, dan Ampera. Sejauh ini, underpass baru ada di Jalan Baru, Bekasi Timur.
Baca juga: Airin dan Boediono Pernah Bahas Perlintasan KA
ADI WARSONO
Terpopuler
Jokowi Naik Kereta Diesel, Warga Ulujami Histeris
Ahok dan Masinis Pemberani Kereta Tragedi Bintaro
Kisah Si Budeg dan Si Item 'Penunggu' Rel Bintaro
Hasil Lengkap Pertandingan Liga Champions