TEMPO.CO, Jakarta - Polisi berjanji mengungkap hasil pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dalam kasus kecelakaan kereta komuter di Jalan Bintaro Permai hari ini, Rabu, 11 Desember 2013. Belum ada tersangka dalam tabrakan kereta yang menewaskan tujuh orang dan melukai puluhan lainnya itu.
“Mudah-mudahan hasil pemeriksaan besok keluar dan akan kami umumkan,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto di kantornya, Selasa, 10 Desember 2013.
Rikwanto mengatakan, di antara saksi yang telah diperiksa adalah Chosimin, sopir truk pengangkut Premium sebanyak 24 ribu liter. Truk yang dikemudikan Chosimin melintang di tengah perlintasan sehingga tertabrak kereta komuter dari arah Stasiun Pondok Ranji pada Senin lalu. Chosimin diperiksa saat masih dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan.
Proses reka ulang di lokasi kecelakaan juga telah dilakukan di lokasi tragedi, yakni di perlintasan di Jalan Bintaro Permai, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Selasa, 10 Desember 2013. Reka ulang dilakukan oleh belasan polisi tanpa melibatkan saksi.
Rekonstruksi terdiri atas empat adegan, di antaranya digambarkan truk pengangkut bahan bakar minyak yang dikemudikan Chosimin—digantikan minibus polisi—melaju dari arah Tanah Kusir menuju Bintaro. Sesampai di pintu perlintasan, truk melaju dan berhenti di atas rel kereta. Pintu perlintasan pada sisi arah Bintaro sudah tertutup dan mobil tidak dapat bergerak. Kereta—digantikan kereta kayu—datang dari arah Stasiun Pondok Ranji ke Stasiun Kebayoran Lama.
Rikwanto mengatakan, polisi menghimpun informasi dengan terus melakukan pemeriksaan benda fisik, seperti pintu perlintasan dan sirene. Polisi ingin memastikan apakah truk menerobos atau palang pintu perlintasan tak berfungsi. “Kenapa truk tersebut berhenti di tengah rel. Apakah mesinnya mati atau disebabkan sedang sibuknya lalu lintas kendaraan di sana.”
ERWAN HERMAWAN | PRAGA UTAMA
Berita Terpopuler :
Menangis, Dirut Pertamina Besuk Korban Kereta
Jalur Layang Kereta Dibangun 2014
Pertamina Serahkan Penyelidikan ke Polisi
Pertamina Tunggu Hasil Investigasi KNKT
Bandara Adi Soemarmo Masih Rugi Rp 20 Miliar