TEMPO.CO, Jakarta - Dua awak truk tangki Pertamina, Chosimin, 40 tahun, dan Mudjiono, 44 tahun, masih terbaring lemah di kamar perawatan RS Pusat Pertamina, Jakarta Selatan. Kondisi mereka belum stabil karena menderita luka bakar cukup parah.
"Masih belum bisa banyak bicara," kata Kepala Manajemen Bisnis RS Pusat Pertamina, Indra Maulana, Jumat, 13 Desember 2013. Ia menyatakan, butuh waktu hingga pekan depan agar kondisi keduanya stabil. Alasannya, kedua korban juga menderita infeksi saluran pernapasan.
Indra memastikan Chosimin dan Mudjiono belum bisa meninggalkan rumah sakit sampai kondisinya membaik. "Chosimin menderita luka bakar 10 persen dan Mudjiono 25 persen," ujarnya. Luka bakar kedua korban meliputi bagian wajah dan lengan. Tubuh mereka terbalut perban yang mencakup dua wilayah tersebut.
Selain kedua awak truk itu, RS Pusat Pertamina juga merawat beberapa korban tragedi Bintaro II (lihat: 78 Nama Korban Tabrakan Kereta Bintaro). Total korban yang masuk ke rumah sakit itu ada 17 orang. Lima di antaranya sudah diizinkan pulang. "Lainnya dalam kondisi stabil," ujar Indra. Dari sejumlah pasien yang dirawat di RS Pusat Pertamina, paling parah mengalami luka bakar hingga 37 persen.
Mobil tangki yang dikemudikan Chosimin, Senin lalu, tertabrak kereta jurusan Serpong-Tanah Abang di Pondok Betung, Bintaro, Tangerang Selatan (lihat: Kronologis Kecelakaan Kereta Api di Bintaro). Akibat kecelakaan tersebut, truk terbakar hebat dan gerbong depan kereta anjlok. Tujuh orang korban tewas dan puluhan lainnya--mayoritas perempuan--terkena luka bakar.
M. ANDI PERDANA
Berita Terkait:
Tabrakan Kereta Bintaro, Masinis Meninggal
Tragedi Kereta Bintaro, Masinis Coba Mengerem
Ini Cerita Miris Tabrakan Kereta Bintaro 1987
Tragedi Kereta Bintaro, Truk Tangki Memaksa Masuk?