TEMPO.CO , Jakarta - Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) menggunakan teknik modifikasi cuaca yang baru untuk menanggulangi efek banjir di wilayah DKI Jakarta tahun ini. Kepala Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan BPPT, F. Heru Widodo mengatakan alat baru yang digunakan dalam modifikasi cuaca tahun ini adalah console mekanisasi seeding.
"Dengan alat ini, penyemaian tidak lagi membuka pintu kanan dan kiri pesawat seperti tahun lalu," kata Heru di Landasan Udara TNI AD Halim Perdanakusuma, Kamis, 16 Januari 2013.
Heru menjelaskan, penyemaian yang dilakukan tahun lalu dengan menggunakan pesawat Hercules C-130, sifatnya masih manual. "Jadi kantong bahan semai dirobek dan dituangkan ke dalam corong pembuangan di luar pesawat melalui dua pintu pesawat," ujarnya.
Menurutnya, cara manual seperti ini dapat merugikan dan membahayakan umur pesawat. "Karena dengan membuka pintu pesawat, bahan semai ini dapat berterbangan dan menempel di bagian petning pesawat. Ini dapat membahayakan pesawat karena bahan semai (garam) bersifat korosif.
Untuk itu, modifikasi cuaca tahun ini, BPPT dan TNI-AU membuat console mekanisasi seeding dan modifikasi ramp door pada Hercules C-130. "Console ini berbentuk tangki yang diletakkan dalam satu konstruksi rangka yang dilengkapi dengan roda," kata Heru.
Setiap Console berisi 3 tangki dengan kapasitas setiap tangkinya sekitar 850 kilogram. "Jadi menyemainya tidak lagi membuka pintu pesawat. Bahan semai akan keluar dibawa pesawat. Menyemainya tinggal buka tutup saja," ujarnya. Sehingga, kata dia, sebaran bubuk garam yang masuk ke dalam kabin dapat diminimalisir dan kerusakan pesawat Hercules dapat dicegah.
Tahun ini, modifikasi cuaca kembali dilakukan selama dua bulan, sejak 14 Januari 2013. Modifikasi cuaca ini menargetkan mampu mengurangi hujan di wilayah DKI Jakarta hingga 30 persen.
Dana yang digelontorkan untuk rekayasa cuaca ini sebesar Rp 28 miliar. Sebanyak Rp 20 miliar diberikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana, sementara Rp 8 miliar disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta. Namun pada tahun lalu, anggaran yang habis selama 42 hari modifikasi cuaca hanya mencapai Rp 12,8 miliar.
AFRILIA SURYANIS
Berita Populer
Otto Hasibuan Mundur Sebagai Pengacara Akil
Djoko Kirmanto: Jokowi Jangan Ambil Wewenang Pusat
Ada Gerakan Senior PDIP Dukung Jokowi Jadi Capres
Kisah Cinta Ahok, Beda 9 Tahun dengan Istrinya
Jajal Bus Transjakarta Baru, Jokowi Kedinginan AC