TEMPO.CO, Bekasi -- Warga Tionghoa di Kota Bekasi, Jawa Barat, merayakan tahun baru Imlek dengan berdoa bersama. Sekitar 600 warga memanjatkan doa agar Indonesia segera terbebas dari berbagai bencana. "Indonesia sedang dilanda bencana, banjir, longsor, dan gunung meletus," kata Wakil Ketua Bio (Kelenteng) Hok Lay Kiong, Sim Hwat Ming, Jumat, 31 Januari 2014.
Miming, sapaan akrabnya, mengatakan perayaan tahun baru Imlek berlangsung hingga acara Capgomeh, yakni dua pekan setelah tahun baru Imlek atau penanggalan Cina. Sejauh ini, kata dia, perayaan di kelenteng yang berlokasi di Jalan Kenari, Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur, ini berjalan kondusif.
Di kelenteng itu terdapat sekitar 600 lampion. Seluruhnya dari warga. Selain itu, terdapat sekitar 250 lilin berbagai ukuran yang juga merupakan sumbangan. "Umat berasal dari berbagai wilayah, dari Jakarta, Kabupaten Bekasi, dan lainnya," ia menambahkan.
Berdasarkan pantauan Tempo di kelenteng tersebut, sejak pagi hingga saat ini, warga Tionghoa terus berdatangan. Mereka datang untuk melakukan sembahyang sebagaimana kepercayaan mereka. Di luar, petugas Kepolisian tampak berjaga mengamankan lokasi untuk mengantisipasi aksi terorisme.
Ketua Yayasan Pancaran Tri Dharma yang menaungi Kelenteng Hok Lay Kiong, Rony Hermawan, berharap tahun kuda ini membawa perubahan ke arah yang lebih baik dari tahun lalu. "Jika tahun lalu kan tahun ular, suka main di air, jadi banyak banjir," kata dia.
"Kalau tahun kuda ini, semoga kita semua lepas dari tahun banjir. Filosofi kuda itu bekerja keras, mudah-mudahan kita bisa melewati masa-masa bencana banjir dan diberikan keberkahan di tahun ini," ia menambahkan. (Baca juga: Perayaan Imlek di Petak Sembilan Glodok)
ADI WARSONO
Berita Lainnya:
Lobi Anggoro Hingga Perusahaan Internasional
Kisah KPK Mengatur Anggoro Dipajang Selama 5 Menit
Begini Cara BlackBerry Cabang Bali Sortir Aplikasi
Tunggu Anggoro, Wartawan Berdatangan ke KPK
Jokowi Setuju Satwa Ragunan Dapat Hari Libur