TEMPO.CO, Jakarta--Bima Arya Sugiarto, Politikus Partai Amanat Nasiona telah terpilih sebagai Wali Kota Bogor. Kendati sudah dipastikan menjadi Pakuan Satu--julukan orang nomor satu di Kota Bogor--, ia tidak hafal berapa gaji seorang Wali Kota.
"Saya belum tahu gajinya berapa. Padahal itu penting untuk istri saya. Soalnya istri saya nanyain terus, apakah cukup buat anak sekolah," ujar dia dengan tertawa.
Ia menuturkan, suatu waktu ketika dirinya telah dinyatakan menang oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Bogor, Arya bertemu dengan salah seorang bagian rumah tangga. Ia sengaja ketemu untuk menanyakan gaji sebagai Wali Kota. "Gajinya segini Pak, tapi bisa juga tidak nanti saya cek lagi," kata Arya menirukan pegawai bagian rumah tangga itu di kantor Tempo, Senin, 17 Februari 2014.
Namun, ia melanjutkan, pegawai tersebut tak kunjung datang lagi. "Setelah ditanya seperti itu, dia tidak balik lagi. tidak tahu ke mana. Padahal saya bercanda, tapi dianggap serius," katanya kemabli tertawa.
Dari cerita tersebut, kata dia, ini membuktikan bahwa hampir semua birokrat di Pemerintah Kota Bogor kaku. "Kalau ketemu atasan semuanya tegang." ZSelain itu mental para birokratnya tidak kondusif. "Bawahan tidak percaya sama atasan," ucapnya.
Walhasil, tidak bisa birokrat Bogor didekati dengan gaya Ahok--Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama--yang main libas. Di Bogor itu harus dirangkul dan diberi contoh bagaiamana menajdi birokrat yang benar. "Selama ini mereka tidak memiliki motivasi. Mereka tidak tahu bekerja untuk apa dan siapa."
ERWAN HERMAWAN
Populer:
Kantor Dikosongi, Wali Kota Risma Bersiap Mundur?
2 Remaja Ganggu Pengamanan Kunjungan SBY ke Kelud
Wali Kota Risma Didesak Mundur karena Tolak Tol?
Anggito Abimanyu Bantah Jiplak Tulisan