TEMPO.CO, Jakarta - Vendor pengadaan bus baru TransJakarta mengatakan bahwa komponen bus berkarat disebabkan terciprat air laut. Direktur Pusat Teknologi Industri dan Sistem Transportasi BPPT Prawoto mengatakan hal tersebut sangat mungkin terjadi.
"Kalau tidak dilindungi sangat mungkin bisa terjadi. Beberapa komponen yang tidak terlindungi berkarat," kata Prawoto dalam jumpa pers di kantor BPPT, Jakarta, Selasa, 18 Februari 2014. (Baca: Busway Baru tapi Bekas Bahayakan Penumpang)
Sebelumnya, Direktur PT San Abadi, Indra Krisna, mengatakan berkaratnya komponen bus terjadi akibat proses terciprat air laut. Itu terjadi karena ada cuaca ekstrem di laut sehingga bus sempat tertahan di laut selama enam pekan.
Meski begitu, Prawoto mengatakan karatan tidak akan terjadi jika bus terlindung dengan baik dari air laut. "Kalau perlindungannya baik seharusnya tidak, misalnya dilindungi pakai antikarat yang baik, handling yang baik," kata dia. (baca: Ahok: Pembayaran Sisa Busway Baru Tunggu BPKP)
Sebaliknya, jika proses pengiriman tidak dilakukan dengan melindungi bus dengan antikarat, maka bus berkarat bisa saja terjadi. "Kalau tidak dilindungi, selama enam pekan pasti karatan," kata dia.
AMIRULLAH
Terpopuler
Risma Mau Mundur, Elite PDIP Terbang dan Merayu
Apel Pagi, Wali Kota Risma Setrap Dua PNS Baru
8 Kasus Plagiat yang Menghebohkan Indonesia
Suku Dayak Tebar Beras Kuning, Polisi Mundur
BNN: Heroin Roger Danuarta Langka di Indonesia