TEMPO.CO, Depok - Rumah Herdy Mas Peter di Puri Sriwedari Blok O Nomor 25, Cibubur, terlihat sepi. Meski begitu, terlihat beberapa kerabat Herdy yang keluar dari rumah tersebut. Kerabatnya menolak untuk memberikan keterangan terkait dengan kasus yang sedang dialami Herdy (baca: Penyekap Pegawai Itu Eks Elite Demokrat Lampung?). Mereka kemudian pergi meninggalkan rumah tersebut.
Menurut seorang penjaga rumah mewah itu, Herdy sedang tidak di rumah. "Kami enggak tahu, Mas, sekarang lagi enggak ada orang," kata salah seorang penjaga rumah yang diketahui bernama Bakri, Selasa, 4 Maret 2014.
Rumah berlantai dua tersebut terlihat sangat mewah dengan lantai dasar yang cukup tinggi. Di tangga masuk, terlihat dua patung singa yang sedang menganga. Rumah tersebut memiliki halaman cukup luas di samping kanannya, yang ditanami rumput dan tanaman hias. Di situ juga terdapat pintu dengan teras yang dilengkapi kursi santai.
Sedangkan sisi kanan depan rumah yang bercat tembok putih dengan list warna green apel itu terdapat bagasi yang berisi dua mobil mewah. Di sisi kiri rumah terdapat tempat duduk dan pintu pembantu rumah tangga. Rumah tersebut bergenting merah dan semua daun pintu juga berwana merah.
Selain dijaga dua orang lelaki berbadan tegap, rumah tersebut juga dijaga petugas keamanan perumahan. Namun para keamanan itu pun enggan terbuka mengenai sosok Herdy. Salah seorangnya, Abdul Manan, mengaku sudah mengetahui kasus itu. Namun mereka beropini itu bukan masalah mereka lagi. "Itu bukan urusan kami lagi. Tanya aja ke Polda Metro Jaya, orangnya kan sekarang di situ," ujarnya.
Menurut dia, saat ini di dalam rumah itu hanya ada beberapa pembantu. "Tidak ada orang, hanya pembantu-pembantu saja," katanya. Keberadaan pembantu yang dimaksud tidak terlihat karena semua pintu rumah itu tertutup.
Penelusuran Tempo, beberapa tetangga Herdy mengungkap bahwa semua orang di kompleks itu sudah mengenal Herdy. Dia dikenal unik sekaligus aneh. "Kalau dibilang bergaul, ya, bergaul," kata salah seorang tetangga yang enggan menyebut namanya. Tetangga Herdy itu mengatakan orang yang dipanggilnya Pak Peter itu sedikit kasar dan pamer. "Baik apanya orang seperti itu."
Meski begitu, dirinya enggan terbuka dan meminta Tempo menemui ketua rukun warga (RW) setempat. Tempo sempat menyambangi rumah ketua RW yang berada di Blok RS. Namun rumah itu kosong. Berbeda, tetangga lainnya yang bernama Sonny mengaku mengenal sosok Herdy sebagai orang baik. "Ya, saya sih enggak terlalu dekat, tapi yang saya dengar baik," kata Sonny. Menurut lelaki berumur 40 tahun ini, Hendy kerap duduk dan bergaul di balai RW setempat.
Herdy, pengusaha asal Depok, Jawa Barat, disebut menculik dan menyekap Supriyanto, pegawai Dimsum Restoran Festival di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, pada Selasa, 18 Februari 2014. Juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, menuturkan kejadian berawal saat Herdy mengunjungi Dimsum Restoran. Herdy mengaku merasa tak nyaman dengan suasana di restoran itu.
Saat hendak pergi, Herdy mengajak salah satu pegawai restoran yang merupakan petugas parkir, Supriyono alias Black, ikut bersama dirinya. "Black dibawa ke rumah Herdy di Perumahan Sriwedari, Depok," kata Rikwanto kepada Tempo, akhir Februari lalu. Di rumah itulah, Black ditawari obat-obatan kemudian disekap. (Baca: Sekap Pegawai, Suami Anggota DPR Kena Pasal Berlapis)
ILHAM TIRTA
Terpopuler
Ruhut Sitompul: Jokowi Klemar-klemer Kok Nyapres?
Calon Hakim Konstitusi Dikuliahi Pakar Tata Negara
Bunuh Diri Bersama, Sang Ibu Kirim SMS ke Tuhan