TEMPO.CO , Jakarta: Berbagi macam rasa sakit dialami oleh para korban ledakan Gudang Amunisi di Pondok Dayung, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Rasa sakit yang paling banyak dialami adalah telinga berdengung kencang. (Baca juga:Kopaska, Pasukan Elit Pemilik Gudang yang Meledak dan Gudang Amunisi Kopaska Dibangun Dua Tahun Lalu)
"Sakit sekali ini telinga, pusing rasanya. Ledakannya keras sekali, tadi," ujar Badri, salah seorang anggota TNI tempat perbaikan dan perawatan kapal di dekat lokasi ledakan gudang amunisi, saat ditemui Tempo di Rumah Sakit Port Medical Center, Enggano, Jakarta Utara, Rabu, 5 Maret 2014. (baca: Gudang Amunisi Kopaska Jauh dari Permukiman)
Dengung di telinga itu, kata Badri, membuatnya susah mendengar. Ia berkata lawan bicaranya harus berteriak agar dia bisa mendengar. Sementara itu, salah satu anggota TNI yang berada tepat di lokasi kejadian mengaku sampai tak bisa melihat usai ledakan. "Pandangan gelap Mas, gak bisa lihat apa-apa. Saya sampai harus meraba-raba," ujar anggota yang enggan menyebutkan namanya itu. (Baca: Mayoritas Korban Ledakan Gudang Amunisi dari Kopaska)
Anggota TNI itu menambahkan bahwa dirinya juga mengalami luka robek di kepala. Kepala robek karena terkena bebatuan yang dimuntahkan gudang amunisi saat meledak.
Ledakan gudang amunisi di Pondok Dayung terjadi kurang lebih pada pukul 11.00 Rabu 5 Maret 2014. Ledakan terjadi sebanyak tiga kali. Sedikitnya 70 orang menjadi korban dalam insiden ini. (Baca: Gudang Amunisi Meledak, 25 Prajurit TNI AL Terluka dan Satu Korban Ledakan Gudang Amunisi Meninggal)
ISTMAN MP
Berita Lainnya:
Jadi Guru Besar, Calon Hakim MK Ini Tak Tahu Ultra Petita
Dipasangkan dengan Siapa pun, Jokowi Tetap Menang
Curhat Korban Penyekapan Suami Anggota DPR
Soal Denda Masuk Busway, PKS Sebut Jokowi Tak Adil
Hakim Ancam Karen dengan Jerat Kesaksian Palsu