TEMPO.CO , Depok - Kepolisian Sektor Sukmajaya menangkap sebanyak 9 orang dalam razia premanisme, minuman keras, penyalahgunaan senjata tajam dan senjata api, serta balap liar di wilayah hukum Sukmajaya, pada Senin dini hari, 10 Maret 2013. Dari sejumlah itu, tujuh di antaranya adalah anak di bawah umur, termasuk dua orang perempuan.
"Kami membubarkan muda-mudi yang mojok di taman-taman dan menangkap 9 orang orang," kata Kepala Polsek Sukmajaya, Komisaris Agus Widodo, Senin, 10 Maret 2014.
Agus mengatakan, razia itu melibatkan 20 personel Polsek Sukmajaya dan enam personel TNI Koramil Sukmajaya. Razia dilakukan mulai pukul 23.00 hingga pukul 2.00 dengan sasaran taman dan jalanan yang biasa menjadi tempat berkumpul remaja. "Mereka yangg mojok di Taman Kota Jalan Merdeka dan GDC (Grand Depok City) kami bubarkan," katanya.
Di Jalan Merdeka, razia mengamankan 3 remaja yg diduga akan melakukan balap liar. Mereka adalah RM, 24 tahun, yang merupakan warga kampung Manggarai, Jakarta Selatan. Dua orang lainya adalah Z, 18 tahun, dan Hendri, 17 tahun, yang masih berstatus pelajar di Depok.
Selanjutnya, petugas mengamankan dua remaja putri yang tengah mabuk berat di taman GDC. Mereka ditinggalkan oleh teman-temannya yang melarikan diri saat razia tersebut. "Dua remaja putri itu ditinggal kabur rekan-rekannya saat pesta miras," kata Agus. Mereka adalah MY dan RNR yang masing-masing berumur 15 tahun dan pengangguran. "Keduanya mabuk berat setelah menelan 8 butir pil yang berwarna kuning."
Selanjutnya petugas menangkap 3 anak lelaki yang terlibat tawuran di Jalan Santosa, Sukmajaya. Mereka adalah RA, 14 tahun; RP, 15 tahun; dan AK, 16 tahun. "RA dan RP masih berstatus pelajar," kata Kapolsek. Terakhir, polisi menangkap pemakai Narkotika jenis ganja, MI, 23 tahun, di Griya Lembah Depok. "Kami tangkap bersama 1 linting ganja kering."
Agus mengatakan, dari sembilan orang itu hanya MI yang ditetapkan sebagai tersangka karena memakai dan memiliki narkoba. Dia akan dijerat sesuai dengan ketentuan Undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Sementara, yang lainnya hanya dilakukan pembinaan dan dipanggil orang tuanya masing-masing. "Kami melakukan pembinaan dan orang tuanya dipanggil."
ILHAM TIRTA
Topik terhangat:
Ade Sara | Malaysia Airlines | Kasus Century | Jokowi | Anas Urbaningrum
Berita terpopuler lainnya:
Ternyata Ahok Bisa Disuap
Paspor Palsu Menambah Misteri Malaysia Airlines
Ada Jejak Avtur di Jalur Pesawat Malaysia Airlines