TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Kepolisian Daerah Metro Jaya telah melakukan pemeriksaan awal terhadap Brigadir Susanto, yang menjadi saksi sekaligus diduga pelaku penembakan Kepala Detasemen Kepolisian Daerah Metro Jaya Ajun Komisaris Besar (AKBP) Pamudji. Pamudji ditembak pada saat sedang piket malam. (baca:Penembak Komandan Polisi Diduga Anak Buah Sendiri)
"Kondisi kejiwaannya stabil," kata Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Dwi Priyatno di kantornya, Rabu, 19 Maret 2014. Namun, Dwi belum mau mengungkapkan identitas pelaku penembakan atas Pamudji. (baca:Pamudji Baru 6 Bulan Jadi Komandan Polisi)
Dwi menuturkan sudah memeriksa empat orang saksi terkait kasus ini. Pemeriksaan ini untuk mengungkap motif kasus tersebut. Sebab, belum terang apa penyebabnya.
Korban ditemukan sekitar pukul 21.50 WIB di tempat bertugas. Kondisi Pamudji luka tembak di pelipis. Di sebelah korban pun ditemukan sebuah pistol. Polisi belum menyebutkan senjata api tersebut milik korban atau bukan. (baca Pamudji Ditembak Menggunakan Senjata Piket)
Menurut saksi, Ajun Inpekstur Polisi Satu (Aiptu) Dede Mulyani, kepala regu dua, sebelum penembakan korban terlibat cekcok dengan anak buahnya, Brigadir Susanto. Ketika Dede meninggalkan lokasi cekcok, terdengar suara tembakan dua kali.
Aiptu Dede kemudian kembali ke lokasi dan melihat Pamudji mengalami luka tembak di kepalanya. Pamudji dibawa ke Bagian Kedokteran Kesehatan Polda Metro Jaya untuk ditangani medis. Di lain pihak, Brigadir Susanto dibawa Provos Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan.
SYAILENDRA | AFRILIA SURYANIS
Berita Lainnya:
Menteri Tifatul Akui Salah Pencet Akun Porno
Kata Taliban Soal Misteri Jejak Malaysia Airlines
Kader Gerindra Gugat Jokowi ke Pengadilan Besok
SBY Jajan Tahu di Mal, Wartawan Dilarang Motret